BANJARNEGARA, iNewsBelu.id - Kasus penggandaan uang kembali mencuat setelah jajaran Polda Jateng berhasil menangkap Tohari alias Slamet (45) dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Sadisnya lagi, pelaku tega membunuh korbannya karena sering ditagih uang hasil penggandaan.
Bahkan polisi berhasil menemukan 12 korban yang diduga korban Tohari, dukun pengganda uang di Banjarnegara, berikut fakta-fakta Tohari si dukun pengganda uang yang kini sudah mendekam di jeruji besi.
1. Tohari Dukun Pengganda Uang Ditangkap
Petugas Satreskrim Polres Banjarnegara akhirnya menangkap Tohari, seorang dukun pengganda uang di wilayah tersebut. Bahkan, informasi sementara yang didapat, dukun pengganda uang itu telah membunuh para korbannya.
“Betul ada kejadian itu, dukun pengganda uang,” ungkap Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto lewat stafnya via sambungan telepon, Minggu (2/4/2023). Dia menipu para korban dengan iming-iming bisa menggandakan uang dengan berbagai ritual tertentu.
2. Polisi Temukan 12 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang Terkubur di Lereng Bukit
Kasus pembunuhan dengan modus penggandaan uang itu terungkap dari laporan orang hilang berinisial PO warga Sukabumi, Jawa Barat, Senin (27/3/2023). Polisi lalu melakukan penyelidikan merujuk dari laporan kelurga dan mendatangi TKP. Bermula dari titik penguburan PO, polisi kemudian menemukan sepuluh jenazah lain pada lokasi yang tidak berjauhan di lereng bukit yang ditemukan pada kedalaman 80 centimener hingga satu meter dengan kondisi sudah menjadi tulang belulang dan sebagian masih utuh.
Korban dukun penggandaan uang Tuhari (46) alias Tohari alias Mbah Slamet, sudah curiga dengan gelagat Tuhari yang akan menghabisi nyawanya. Dia sempat mengirimkan lokasinya via WhatsApp (WA) ke anaknya, tempat di mana Tuhari tinggal. Korban itu bernama Paryanto (53), warga Kp. Pasar RT001/RW003, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sementara, dukun pengganda uang itu yakni Tuhari tinggal Desa Balun RT017/RW004, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Paryanto pada Kamis 24 Maret 2023 mengirim pesan WA berisi lokasi. Pesan itu dikirimkan ke anaknya yakni Salzabilla Redo Ninthias Nuari. Isi pesannya “Takut Ayah mati ini share lok Pak Slamet” tulis Paryanto. WA itu pukul 00.09 WIB.
4. Korban Dikubur Bersama Botol yang Diduga Berisi Racun
Polisi menemukan sejumlah barang yang ikut dikubur di galian tanah tempat mengubur jenazah yang diduga korban dukun penggandaan uang Tohari (45) alias Slamet di Kabupaten Banjarnegara. Barang yang ditemukan di antaranya botol air mineral sisa cairan yang diduga berisi racun. “Setiap lubang terdapat botol air mineral sisa cairan yang diduga berisi racun, 1 korban 1 botol air mineral. Dari 7 lubang di antaranya ditemukan 2 lubang yang berisi 2 jenazah korban,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa (4/4/2023).
5. Jenazah Korban Diidentifikasi dengan Tes DNA
Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng berusaha mengidentifikasi 10 jenazah yang diduga korban pembunuhan di Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Sebanyak 10 jenazah itu diketahui ditemukan dalam kondisi sudah tulang belulang. Proses identifikasi salah satunya menggunakan tes DNA, membandingkan milik jenazah dengan keluarga yang nanti melapor kehilangan anggota keluarganya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan, proses identifikasi untuk mengetahui identitas jenazah yang ditemukan. "Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor Polres Banjarnegara atau polres terdekat," ujarnya.
6. Korban Sempat Diingatkan Anak Berhenti Ikut Penggandaan Uang
Korban yang tewas diracun dukun palsu penggandaan uang di Banjarnegara, Paryanto (53) sempat diingatkan anaknya untuk berhenti mengikuti kegiatan uka-uka (penggandaan uang). Namun korban yang susah diingatkan akhirnya ditemukan tewas setelah mengirim pesan suara dan membagikan lokasi di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Anak korban, GE (15) saat ditemui di rumah neneknya di Cibaraja Sukabumi, Selasa (4/4/2023) mengatakan, dia pertama kali mengantar ayahnya ke Banjarnegara menemui Mbah Slamet (46) yang diketahui sebagai dukun pengganda uang tersebut, pada bulan Juli 2022 namun tanggal tepatnya ia sudah lupa. "Saya mengantar ayah ke Banjarnegara sebanyak 7 kali, yang terakhir tidak ikut. Awalnya saya tidak tahu, saya pikir teman bisnisnya ayah, tapi setelah pertemuan yang kedua baru tahu bahwa penggandaan uang, uka-uka gitu disebutnya," ujar GE kepada MNC Portal Indonesia.
Editor : Stefanus Dile Payong