5. Jenazah Korban Diidentifikasi dengan Tes DNA
Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng berusaha mengidentifikasi 10 jenazah yang diduga korban pembunuhan di Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Sebanyak 10 jenazah itu diketahui ditemukan dalam kondisi sudah tulang belulang. Proses identifikasi salah satunya menggunakan tes DNA, membandingkan milik jenazah dengan keluarga yang nanti melapor kehilangan anggota keluarganya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan, proses identifikasi untuk mengetahui identitas jenazah yang ditemukan. "Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor Polres Banjarnegara atau polres terdekat," ujarnya.
6. Korban Sempat Diingatkan Anak Berhenti Ikut Penggandaan Uang
Korban yang tewas diracun dukun palsu penggandaan uang di Banjarnegara, Paryanto (53) sempat diingatkan anaknya untuk berhenti mengikuti kegiatan uka-uka (penggandaan uang). Namun korban yang susah diingatkan akhirnya ditemukan tewas setelah mengirim pesan suara dan membagikan lokasi di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Anak korban, GE (15) saat ditemui di rumah neneknya di Cibaraja Sukabumi, Selasa (4/4/2023) mengatakan, dia pertama kali mengantar ayahnya ke Banjarnegara menemui Mbah Slamet (46) yang diketahui sebagai dukun pengganda uang tersebut, pada bulan Juli 2022 namun tanggal tepatnya ia sudah lupa. "Saya mengantar ayah ke Banjarnegara sebanyak 7 kali, yang terakhir tidak ikut. Awalnya saya tidak tahu, saya pikir teman bisnisnya ayah, tapi setelah pertemuan yang kedua baru tahu bahwa penggandaan uang, uka-uka gitu disebutnya," ujar GE kepada MNC Portal Indonesia.
Editor : Stefanus Dile Payong