Hendrikus Bau salah satu warga Desa Duarato mengatakan longsor yang terjadi sejak bulan awal bulan januari hingga mengakibatkan akses jalan ini putus total. Selain lokasi ini, masih ada beberapa lokasi lain juga terjadi longsor yang mengakibatkan akses jalan putus hal ini tentunya membuat warga setempat merasa sangat kesulitan.
Hal itu dikarenakan jalan ini merupakan satu -satunya akses jalan yang digunakan warga setempat untuk pergi ke kota untuk menjual hasil bumi untuk kebutuhan keluarga.
" Putusnya jalan ini sangat menyulitkan masyarakat dikarenakan kendaaran yang sering datang untuk mengangkut hasil pertanian warga yang mau di jual di pasar tidak bisa lagi karena putusnya jalan ini akibat tanah longsor ini," ungkapnya.
Hendrikus juga menambahkan sejak terjadinya longsor hingga dengan saat ini belum ada juga perbaikan yang dilakukan oleh karena itu sangat dikwatirkan jika tidak segera tidak ditangani maka akan terjadi longsor yang lebih besar lagi.
Selain itu menurut Gregorius Mau Bere Kepala Desa Duarato menjelaskan longsor yang terjadi sejak tahun 2022 hingga awal tahun 2023 sudah terdapat 80 titik longsor, untuk melakukan pencecahan ini kita telah melakukan penghijauan di sekitar lokasi longsor namun hingga kini masih saja terjadi longsor karena struktur tanah yang labil.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait