ATAMBUA, iNews.id - Program Indonesia Terang yang selalu dicanangkan pemerintah sepertinya belum dirasakan masyarakat hingga ke pelosok negeri. Bahkan di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, NTT masih terdapat masyarakat yang belum menikmati aliran listrik.
Hal ini seperti yang dialami warga Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT. Di desa ini, masih terdapat ratusan kepala keluarga (KK) yang mengunakan penerangan lampu pelita di malam hari.
Desa Kabuna ini letaknya hanya sekitar 1 kilometer dari pusat Kota Atambua. Dan sebagian warganya merupakan penduduk baru usai jajak pendapat tahun 1997.
Hingga sekarang, para warga ini masih merasa dianaktirikan karena belum menikmati aliran listrik maupun ketersediaan air bersih. Untuk menerangi kegelapan malam, warga hanya ditemani cahaya lampu pelita.
Carlos Gonsalves warga Desa Kabuna mengatakan, ketiadaan jaringan listrik ini mereka rasakan sejak pertama kali kami datang ke Atambua tahun 1997 silam.
"Kami datang ke wilayah ini sejak tahun 1997 pascajajak pendapat, namun sampai saat ini kami masih berada dalam kegelapan. Sementara di sekitar kami sudah di kelilingi cahaya listrik," Katanya, Jumat (17/9/2021).
Dia menambahkan, ketiadaan penerangan listrik ini juga berdampak kepada kegiatan belajar anak. Mereka terpaksa belajar dengan cahaya seadaanya dan bahkan sebagian masyarakat pindah hanya karena demi mendapatkan cahaya listrik agar anak-anak bisa belajar.
"Kami sudah laporkan hal ini mulai dari desa hingga ke pemerintah provinsi, namun sampai dengan saat ini tidak ada tindak lanjutnya," katanya.
Kepala Desa Kabuna Adrianus Laka menambahkan, pihaknya sudah menyurati PLN ranting Atambua dan juga ESDM Provinsi NTT untuk bisa membantu masyarakat, namun hingga saat ini belum juga ada jawaban.
"Sebagai kepala desa saya tidak tinggal diam. Kami sudah berulang kali melakukan koordinasi dengan PLN namun tetap belum ada jawaban soal pengaduan kami ini," Kata Adrianus.
Kendati demikian, dia akan terus berupaya dengan segala cara agar pemerintah bisa tergerak hatinya untuk memberikan perhatian kepada masyarakat.
Sebab letak wilayah Desa Kabuna ini masih sangat dekat dengan pusat kota. Namun sampai dengan saat ini masih terdapat ratusan KK yang tinggal dalam kegelapan.
"Wilayah desa ini berbatasan langsung dengan kecamatan kota yang sudah dipenuhi dengan cahaya listrik, namun kenapa masyarakat yanng hanya berjarak 200 meter dari pagar bandar udara ini masih diselimuti kegelapan," ucapnya
Dia berharap semoga pemerintah dan PLN bisa tergerak hatinya untuk membantu masyarakat dengan menghadirkan listrik.
"Masyarakat kami juga ingin bisa menikmati cahaya terang listrik seperti daerah lainnya," ujar Adrianus.
Editor : Stefanus Dile Payong