JAKARTA, iNewsBelu.id - Kuasa Hukum Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengklaim mendapatkan surat protes dari 20 tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Surat tersebut berisikan protes para tahanan terhadap kondisi Lukas Enembe di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) cabang KPK.
Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh perwakilan tahanan KPK John Irfan, kata Petrus, para tahanan merasa tidak nyaman dengan kehadiran Lukas Enembe di dalam Rutan. Lukas disebut kerap kencing sembarangan hingga tidak pernah membersihkan bekas Buang Air Besar (BAB).
"Kami, para tahanan dengan kesibukan dan beban pikiran kami masing-masing, sudah tidak mungkin untuk menyelesaikan hal-hal di atas," tulis John Irfan yang disampaikan kepada Petrus Bala, Jumat (4/8/2023).
Berdasarkan surat dari para tahanan KPK, sambung Petrus, penjaga rutan tidak memiliki kompetensi dan tupoksi untuk melakukan perawatan hingga perhatian khusus kepada Lukas yang kondisi kesehatannya memang semakin memburuk. Padahal, para tahanan kerap memprotes kehadiran Lukas.
"Yang paling mungkin kami lakukan adalah berteriak ke penjaga ketika kondisi kesehatan Bapak Lukas menurun," tulis John disampaikan Petrus.
Petrus menyampaikan, berdasarkan cerita dari tahanan John Irfan, Lukas pernah telanjang dan ngompol di rutan saat akan didatangi delegasi Komnas HAM. Atas dasar itu, klaim Petrus, para tahanan kemudian berjibaku untuk membersihkan ruangan Lukas
"Demi menjaga penampilan bersih rutan, kami dengan tergesa-gesa mengganti kasur dan sprei di kamar Bapak Lukas, serta memakaikan celananya, dan kemudian, kami agak menyesali perbuatan baik kami ini," tulis John.
Ditambahkan Petrus, kondisi Lukas menjadi konsen dari para tahanan rutan karena ruangan yang digunakan untuk bersama-sama menjadi tidak sehat. Sebab, banyak air ludah Lukas Enembe yang berceceran di lantai.
Editor : Stefanus Dile Payong