ATAMBUA, iNewsBelu.id - Dampak kekeringan akibat musim kemarau kini mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur.
Hal ini sama seperti yang dialami warga masyarakat Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu yang harus rela berjalan kaki mendorong gerobak demi mendapatkan setitik air bersih untuk bisa diminum.
Menurut warga kesulitan air bersih ini merupakan persoalan yang hampir setiap tahun mereka rasakan namun tidak pernah ada solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk bisa mengatasi persoalan ini, warga juga kini hanya bisa pasrah dan menerima keadaan ini karena bersyukur masih mendapatkan sumber air yang masih bisa di dapat untuk bisa diminum.
Beginilah keseharian warga Desa Tulakadi di waktu siang maupun diwaktu sore hingga malam hari, dengan berjalan kaki menggunakan gerobak para warga ini mencari sumber mata air yang masih bisa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuham mereka setiap harinya. Meskioun terlihat kotor dan tidak sehat untuk di kosumsi namun bagi warga setempat ini merupakan berkat dari Tuhan yang masih mereka terima di tengah kemarau melanda.
Dani Dacosta Pemuda warga Desa Tulakadi di temui iNews saat sedang mengambil air mengatakan kegiatan mengambul air ini dilakukannya bersama warga kain nya hampir setiap hari sejak pagi hingga sore bahkan sampe dengn malam hari, karena ini merupakan satu satunya sumber air yang masih adaa dan bisa di manfaatkan oleh warga.
Memang kelihatan tidak bersih dan kotor namun ini merupakan harapan kami satu satunya. Jika bukan disini kami mau cari dimana lagi.
"Iya aktivitas ini merupakan kegiatan rutin kami yang setiap hari kami lakukan demi mendapatkan air bersih karena tempat lain sudah kering semua hanya masih tersisa ditempat ini," Ungkap Dani.
Dani juga menambahkan ini air kami pergunakan untuk minum, ya meskioun terlihat kotor dan tdk layak namun ini satu - satunya harapan kami karena selain ini sudah tidak ada lagi mata air.
"Meskioun terlihat kotor dan tidak layak untuk diminum namun ini satu - satunya sumber air yang kami punya saat ini," ujarnya.
Kami masyarakat kecil ini mau mengadu kemana dengan seperti ini saja kami sudah sangat bersyukur masih ada sumber air yang masih kita dapat untuk saat ini.
Kami hanya bisa berharap semoga ada perhatian dari pihak tertentu yang bisa membantu kami dengan membangun sumber mata air ini menjadi lebih baik dan layak karena letaknya tepat di pinggir jalan umum.
Editor : Stefanus Dile Payong