"Acara pada pada hari ini Zumba ada 11 zin yang dihadirkan dari NTT," kata Nita di Alun-alun Kota Kupang, Desa/Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (16/7/2022) malam. Nita menuturkan, live musik dan Dj itu untuk menggaet perempuan milenial yang kebetulan disukai oleh milenial di sini. Secara keseluruhan kegiatan ini sebagai hiburan untuk seluruh masyarakat utamanya perempuan milenial. Hal ini juga sebagai upaya menggaet masyarakat khususnya milenial agar mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden Indonesia di tahun 2024 mendatang.
"Ini hiburan untuk semua masyarakat, terutama relawan Srikandi Ganjar, biar kita tetap semangat bersatu untuk menjadikan Pak Ganjar bisa jadi Presiden 2024," ujarnya
Acara itu mengusung tema "Srikandi Ganjar Berkreativitas dan Berkolaborasi' atau 'Sigap Berkreasi'. Lebih dari 1.000 perempuan milenial datang dari perwakilan 22 kabupaten/kota yang ada di NTT. Menurut Nita, figur Ganjar yang peduli pada perempuan sangat disukai oleh masyarakat. Sehingga ketika ada kegiatan yang menyangkut Ganjar, maka warga dari berbagai daerah hadir, termasuk acara yang diadakannya. "Pak Ganjar sosok pemimpin penyayang, romantis. Beliau itu sangat properempuan dan itu ditunjukkan bukan hanya lewat kata tapi juga bukti-bukti nyata yang beliau lakukan. Kami juga sangat ingin beliau hadir di NTT ini. Kami mendoakan beliau sehat dan bekerja dengan baik, sehingga jadi pemimpin di negeri ini," ujarnya.
Sekadar informasi, Ganjar berhasil membawa Provinsi Jateng menyabet penghargaan dalam pemberdayaan perempuan. Salah satunya Anugerah Parahita Ekapraya (APE), yakni penghargaan yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dalam upaya mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender melalui strategi pengarusutamaan gender. Penghargaan yang diraih Pemprov Jateng di antaranya kategori utama APE sebanyak satu kali, dan kategori mentor sebanyak empat kali berturut-turut. Adapun, kategori ini merupakan kategori tertinggi APE yang ditetapkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Editor : Stefanus Dile Payong