get app
inews
Aa Read Next : Bus Tujuan Kupang - Kefamenanu Terbalik, 18 Penumpang Luka-Luka

Mentan Akan Kunjungi NTT, Lepas Ekspor hingga Bahas Penanganan Pengendalian ASF

Selasa, 21 September 2021 | 19:41 WIB
header img
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menerima audiensi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar. Pertemuan ini terkait informasi kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada 29 September mendatang.

KUPANG, iNews.id - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menerima audiensi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar. Pertemuan ini terkait informasi kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada 29 September mendatang.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar menjelaskan terkait persiapan dan agenda kunjungan kerja Menteri Pertanian di NTT.

Terdapat lima agenda yang dilaksanakan yaitu pengukuhan secara nasional JPN se-Indonesia secara virtual, kegiatan pelepasan ekspor, penandatanganan MOU antara Menteri Pertanian dan RDTL terkait pengembangan dan pemasaran hasil pertanian. 


Kemudian meresmikan dan penandatanganan prasasti Instalasi Karantina Hewan Ternak. 

"Terakhir, menyaksikan penandatanganan MOU BKP kelas I Kupang, SKP kelas II Ende dan Dinas Peternakan Provinsi NTT terkait pengendalian ASF di NTT," katanya.

Gubernur menegaskan agar Jaringan Pertanian Nasional (JPN) yang akan dikukuhkan secara nasional nanti perlu adanya unsur akademisi dan off taker serta bersinergi dengan pendamping yang dimiliki.


"Bicara tentang nomenklatur jaringan untuk kepentingan pertanian maka perlu adanya unsur akademisi dan off taker dalam JPN serta lima orang pengurus setiap kabupaten. Dicek lagi tugasnya apa saja, kemudian dikolaborasikan dengan pendamping Program TJPS," ujar Viktor, Selasa (21/9/2021).

Dia menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian dan KP serta Dinas Peternakan agar kolaborasi bersama stakeholder terkait untuk menyiapkan usulan bio security dan bio industry. Kemudian juga siapkan skenario penanganan penyakit African Swine Fever (ASF) pada ternak babi di NTT.


"Dalam rangka kunjungan kerja nanti, Kadis Pertanian dan Kadis Peternakan agar berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk menyiapkan usulan Bio Security dan Bio Industry untuk pertanian NTT termasuk usulan Laboratorium Kesehatan Hewan sebagai upaya penanganan penyakit ASF pada hewan ternak Babi di NTT," katanya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut