get app
inews
Aa Text
Read Next : Ya Ampun Terlalu Cantik Artis Ini Ditahan Sekuriti Bandara Jerman

Terungkap, Zelensky Dilaporkan Tolak Tawaran Damai Beberapa Hari Sebelum Invasi Rusia

Senin, 04 April 2022 | 20:02 WIB
header img
Volodymyr Zelensky dilaporkan menolak tawaran damai yang disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz beberapa hari sebelum invasi Rusia (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan menolak perdamaian dengan Rusia sebagaimana ditawarkan Kanselir Jerman Olaf Scholz beberapa hari sebelum serangan Rusia pada 24 Februari lalu. 

Laporan ini diungkap surat kabar The Wall Street Journal (WSJ), Minggu (3/4/2022). Disebutkan WSJ, Scholz pada 19 Februari melakukan upaya terakhir mencari solusi terkait meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina. Seperti diketahui, saat itu Rusia mengerahkan sekitar 150.000 pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina, termasuk mengelar latihan perang di Belarusia.

Scholz mengatakan kepada Zelensky di Munich, Ukraina harus menarik niatan untuk bergabung dengan NATO serta menyatakan negara netral sebagai bagian dari kesepakatan keamanan lebih luas antara Barat dan Rusia. WSJ juga mengungkap, pakta tersebut akan ditandatangani Presiden Vladimyr Putin dan Joe Biden serta bersama-sama akan menjamin keamanan di Ukraina.

Namun Zelensky menolak tawaran untuk membuat konsesi dan menghindari konfrontasi.

"Putin tidak bisa dipercaya untuk membuat kesepakatan seperti itu dan sebagian besar warga Ukraina ingin bergabung dengan NATO,” demikian laporkan WSJ, mengutip pernyataan Zelensky, tanpa menyebutkan sumber informasi. Jawaban Zelensky itu membuat para pejabat Jerman khawatir peluang perdamaian memudar. Scholz dan Zelensky diketahui bertemu di Munich pada 19 Februari di sela-sela Konferensi Keamanan.

Rusia menyerang Ukraina menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan poin perjanjian Minsk yang diteken pada 2014. Beberapa hari sebelum menggelar operasi militer khusus, Putin juga mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina, yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) diserta dengan perintah mengirim pasukan perdamaian.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut