get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang HUT Kemerdekaan Ukraina, Zelensky Khawatir Rusia Akan Gempur Negaranya Habis-habisan

Miris! Belum Nikmati Kemerdekaan Warga di Belu NTT Masih Gunakan Cahaya Pelita

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 21:20 WIB
header img
Belum Nikmati Kemerdekaan Warga di Belu NTT Masih Gunakan Cahaya Pelita .( Foto. iNews TV / Evan Payong)

ATAMBUA, iNewsBelu.id - Dibalik gegap gempita dan sorak sorai cahaya lampu menyambut Perayaan HUT Republik Indonesia ke-80 yang digelar Pemerintah Kabupaten Belu  namun sayangnya gemerlap perayaan itu tidak bagi warga di RT 004 RW 01 Dusun Lelowai, Desa Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur  yang hingga saat ini belum menikmati  layanan listrik meskipu n saat ini Bangsa Indonesia sudah merayakan kemerdekaan nya ke 80 tahun.

Beginilah suasana masyarakat di RT 004 RW 01 Lelowai Desa Derok Faturene Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur yang belum menikmatai layanan aliras listrik meskipun keberadaan mereka berjarak sekitar 5 kilo meter dari batas kota Atambua kabupaten Belu.  Dikala senja mulai datang menghampiri warga hanya  ditemani cahaya bulan dan cahaya lampu pelita seadanya pemandangan ini mereka alami sejak leluhur namun hingga saat ini belum  juga ada perhatian serius dari pemerintah daerah kabupaten Belu.

Meskipun hanya berjumlah 16 kepala keluarga yang tinggal di dusun ini warga mengakui sangat mengalmi kesulitan untuk melakukan aktivitas rumah dikala malam tiba dengan ditemani nyala pelita seadanya  anak - anak tetap semangat untuk belajar meski  demikian tidak menyurutkan langkah anak -  anak demi masa depan mereka.  Sebagian mengakui sangat sulit sehingga tidak belajar jika malam hari.
 
Yustina Buak salah seorang warga  mengatakan kondisi ini mereka alami sejak jaman leluhur mereka hingga sekarang maka dengan momen kemerdekaan Indoensia yang ke 80 tahun ini pemerintah bis amembantu kami dengan menghadirkan jaringan listrik agar kami juga bisa merasakan apa itu kemerdekaan.Sebagai warga  yang di pelosok kita hanya dengar adanya program Indonesia terang dari daerah terluar namun sampai saat ini kami belum juga mersakan itu.

" Iya kondisi ini kami alami sejak dari jaman leluhur tapi sampai dengan saat ini belum juga ada perhtian serius dari pemerintah, kami hanya pasarah dengan keadaan kami karena sebagai masyarakt kecil kami tidak tau harus meminta kepada siapa," katanya.

Dirinya juga menambahkan bukan saja kami sebagai orang dewasa yang merasa kesulitan namun juga anak - anak saat belajar malam mereka hanya gunakan pelita seadanya.
 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut