ATAMBUA, iNews.id - Lapas Kelas IIB Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur kembali memanen 4,5 ton padi yang merupakan hasil pembinaan dan kerja keras petugas lapas dan para WBP di Lapas kelas IIB Atambua.
Pemberdayaan komuditas pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur ini merupakan kerjasama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, dengan Direktorat Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Edwar Hadi kepada iNews mengatakan, Padi jenis Ciherang yang ditanam awal bulan Desember 2021 di lahan seluas 1,5 hektar dikerjakan oleh 20 (dua puluh) orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan didampingi langsung oleh Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Zakarias Sake, dengan tujuan memberikan bekal kepada WBP agar sekembalinya mereka ke masyarakat dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggungjawab.
"Jenis padi Ciherang yang di tanam di atas lahan seluas 1,5 hektare ini di kerjakan langsung oleh para WBP dengan di dampinglangsung oleh Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Zakarias Sake, dengan tujuan memberikan bekal kepada WBP agar sekembalinya mereka ke masyarakat dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggungjawab, " ujar Hadi.
Hadi juga menambahkan pelaksanaan panen terasa lebih istimewa dengan kehadiran Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Puguh Budi Utami, yang didampingi oleh Kepala Divisi Imigrasi Kanwil NTT, Ismono dan Kepala Divisi Administrasi Kanwil NTT, Garnadi.
" Panen kali ini terasa lebih istimewa dengan kehadiran Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Puguh Budi Utami, yang didampingi oleh Kepala Divisi Imigrasi Kanwil NTT, Ismono dan Kepala Divisi Administrasi Kanwil NTT, Garnadi, " ungkapnya.
Selain itu Kabalitbangkumham, Sri Puguh Budi Utami dalam arahannya memberikan apresiasi kepada pihak Lapas Atambua bersama para WBP yang sudah memberikan warna tersendri dalam bidang pertanian.
" Tentu ini merupakan satu keberhasilan yang sangat luar biasa, semoga kedepan Pak Kalapas dengan jajaranya tidak bosan terus berinofasi dengan memilih jenis tanaman apa yang tepat yang dibutuhkan masyarakat disini, yang mempunyai manfaat besar bagi kehidupan masyarakat pada umum yang akan memberikan suport di ketahanan pangan, " katanya.
Sri Budi Utami juga mengharapkan Lapas atambua terus pertahankan dan tingkatkan kinerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Bangun komunikasi baik dengan responden sebagai penerima layanan untuk memberikan penilain melalui survei 3AS sesuai indikator pelayanan yang diberikan.
Secara ekonomi mempunyai nilai yang sangat tinggi, kemudian juga dari sisi warga binaan ketika keluar dari Lapas mereka bisa lakukan kegiatan sebagaimana ketika mereka berada di dalam Lapas. Kepada warga binaan utami juga berpesan agar ilmu yang didapatkan disini dapat di terapkan di tengah masyarakat terutama kepada kelauarga ketika sudah kembali dari sini.
" Jika sudah keluar dari sini harapan Lapas jadi masyarakat yang baik tidak saja bagi dirinya, tapi untuk semua masyarakat," imbuhnya.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Atambua telah menjadi wajah utama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI NTT yang dinahkodai oleh Srikandi Marciana D. Jone di wilayah perbatasan RI-RDTL dengan potensi istimewa dari sektor pertanian yang terus mendukung pangan nasional oleh Warga BinaanPemasyarakatan Perbatasan.
Editor : Stefanus Dile Payong