ATAMBUA, iNews.id - Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Atambua melakukan fogging diseluruh ruangan di Lapas kelas IIB Atambua Rabu,(02/03/2022). Upaya ini terus dilakukan dalam memberikan keamanan dan mencegah terjadinya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi seluruh WBP di dalam lapas.
Hal ini sejalan dengan wilayah Nusa Tenggara Timur yang diguyur hujan terus menerus meningkatkan jumlah kasus demam berdarah terus bertambah
Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Atambua Edwar Hadi kepada MNC Portal mengatakan, sesua dengan arahan khusus Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM NTT, Marciana D.Jone untuk meminta jajarannya khususnya Pemasyarakatan menjamin keselamatan dan kesehatan Warga Binaan di Lapas/Rutan.
" Sesuai dengan arahan khusus Kakanwil NTT dalam memberikan jaminan keselematan dan kesehatan bagi warga binaan teruatama ditengah maraknya penyebaran penaykit DBD diakibatkan curah hujan yang tinggi saat ini, mala Lapas Atambua hari ini melakukan fogging di seluurh runagan dalam Lapas ini," Ungkap Hadi.
Hadi juga menambahkan Pelaksanaan fogging di area perkantoran, area blok hunian, bengkel, poliklinik, aula, perpustakaan serta di Mushola dan Kapela Lapas merupakan sinergitas yang terjalin dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dalam hal ini UPTD. Puskesmas Atambua Selatan.
Pelaksanan fogging oleh petugas kesehatan tersebut di dampingi oleh Kasubsi Perawatan Marhaban Subang, Petugas Pengelola Kesehatan, Yacoba Lobang dan dibantu oleh Komandan Jaga Siang, Paulus Ferreira beserta anggotanya. Sebelum pengasapan, Komandan Jaga Siang menghimbau Warga Binaan untuk menutup makanan dan berada di luar area pengasapan sehingga terhindar dari kontaminasi bahan yang terkandung dalam fogging.
" Untuk menghindari bersarangnya nyamuk, Petugas Pengelola Kesehatan juga mengarahkan Warga Binaan untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan Lapas dan mewajibkan Warga Binaan agar rutin menguras bak mandi untuk menghindari bersarangnya nyamuk, terutama nyamuk aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah," ujar Kalapas.
Editor : Stefanus Dile Payong