ATAMBUA, iNews.id -Akibat Nekat menerobos banjir bandang di kali Wesasuit Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur seorang siswi SMAN III Atambua terseret arus banjir, meskipun sempat terseret arus air namun siswi ini berhasil menyelamatkan diri. Kejadian inipun viral di media sosial.
Kejadian ini bermula ketika Desi siswi SMAN III Atambua ini kembali dari sekolah bersma dengan teman - temannya namun ketiak sampai di pinggir kali terdapat banjir bandang yang sangat deras, sembari menunggu lebih dari dua jam para siswa inipun merasa kelaparan dan memutuskan untuk nekat melintasi banjir karena di daerah ini belum ada jembatan namun saat melintas tangan Desi terlepas dan akhirnya terseret arus air, meskipun demikian siswi ini berhasil menyelamatkan diri dari arus banjir ini.
Lya Madeira Salah satu guru yang saat itu berhasil mengambil video mengatakan, kejadian bermula ketika dirinya bersama -sama dengan para anak murid ini kembali dari sekolah namun sampai pada pinggir kali ini sudah terjadi banjir bandang karena sejak pagi daerah ini diguyur hujan deras, karena menunggu hingga dua jam lebih para siswa ini merasa kelaparan dan mereka memutuskan untuk saling membantu melintasi air banjir ini.
" Saat kejadian itu kami sama - sama di pinggir kali karena menunggu untuk air kembali surut karena memang belum ada jembatan di daerah ini dan ini merupakan satu satunya jalan yang harus kami lewati, namun karena anak - anak ini sudah merasa lapar mereka nekat melintas dan saling berpegangan tangan, namun karena licin salah satu siswi ini akhirnya terseret banjir," ungkap Lya.
Dirinya juga menambahkan saat kejadiaan diirnya sebelum nya sudah menghidupakan camera video dan melakukan siaran lansgung di media sosial facebook dan tampa sengaja kejadian inipun terekam dan akhirnya viral di media sosial.
" Awalnya saya hanya ingin melakukan video siaran langsung lewat media sosial akun facebook, namun tidak disangka kejadian ini akhirnya terekam dan menjadi viral di media sosial." katanya.
Dirinya juga mengatakan, banjir yang memutus akses warga desa bukan baru kali ini saja. Warga sudah sering mengalami kondisi terisolasi akibat banjir. Menurutnya warga desa hanya berharap agar adanya niat baik dari pemerintah untuk membangun jembatan. Kendati demikian belum ada respons sehingga warga harus mengalami kondisi yang sama tiap tahunnya.
Editor : Stefanus Dile Payong