ATAMBUA, iNewsBelu.id - Warga negara asing(WNA) ditemukan tewas didalam jurang di Hutan, Wehas, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Sebelum ditemukan tewas pria asal Negara China ini diinformasikan hilang kontak saat sedang membantu Pemerintah Timor Leste untuk melakukan penelitian terkait migas di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Negara Timor Leste. Namun karena sudah lebih dari dua hari tidak ada kabar san tidak bisa dihubungi hingga ditemukan tewas di dalam jurang sedalam 50 meter.
WU-MIAN pria asal China ini ditemukan sudah tidak bernyawa didalam jurang berkedalaman 50 meter ditengah hutan Wehas, desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Pria yang diperkirakan berusia 53 Tahun ini merupakan petugas migas yang sedang melakukan penelitian di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Belu, NTT.
WNA asal China ini sebelumnya dikabarkan hilang kontak sejak dua hari lalu segala upaya pencarian sudah dilakukan oleh pemerintah Timor Leste dengan meminta bantuan juga personil TNI dan Polri di perbatasan namun tidak juga membuahkan hasil, dan pada hari ini dengan bantuan masyarakat setempat mereka mencari korban dengan mengikuti jejak kakinya alhasil korban akhinya ditemukan sudah tidak bernyawa di kedalaman jurang sekitar 50 meter di hutan Wehas, Desa Silawan, Belu NTT.
Perwakilan agen consulat Timor Leste di Atambua Bonifacio Fatima Martins Belo kepada iNews mengatakan pihaknya menerima informasi dari Dili jika ditemukan seorang korban yang kuat dugaan merukana WNA yang selama ini di Timor Leste sedangan melakukan penelitian, mendegar informasi tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan Indonesia dan juga pemerintah setempat unutk dilakukan evakuasi, kuat dugaan korban merupakan WNA yang hilang kontak dan sedang dicari.
"Iya kita mendapat informasi dari kota Dili bahwa ada temuan jenazah di tengah hutan di wilayah Indonesia, dan kuat duggan jenazah tersebut merupakan WNA yang sedang dicari -cari, dan karena ini wilayah Indonesia maka jenazah kita evakuasi ke Rumah sakit Umum daerah Atambua, yang nantinya akan dilakukan otopsi bersama baik dari forensik Indonesia dan Timor Leste, hak ini dilakukan guna membuktikan apa penyebab kematian wna ini," uangkap Bonifacio Fatima Martins Belo.
Bonifacio juga berharap agar proses otopsi ini secepatnya dilakukan mengingat kondisi jenazah yang sudah mulai memberikan aroma tak sedap.
"Kita berharap kerjasama forensik ini secepatnya dilaksanakan sehingga jenazah ini segera kita bawa kembali dan kita serahkan kembali kepada keluarga untuk di makamkan, meningat korban meninggal diperkirakan sudah lebih dari 1 hari," katanya.
Terkait dengan temuan jenazah ini pihak kepolisian enggan memberikan komentarnya sambil menunggu hasil otopsi.
Setelah lebih dari 5 jam dilakukan evakuasi karena curamnya medan jenazah akhirnya berhasil di angkat dan dibawa ke RSUD Atambua untuk dilakukan otopsi. Dan sesuai rencana usai otopsi jenazah akan dibawa ke Dili untuk selanjutnya di serahkan kepada keluarga.
Editor : Stefanus Dile Payong