Selain itu dampak badai juga dirasakan di Provinsi Sultan Kudarat. Tim SAR menggunakan perahu karet untuk mencapai warga yang terjebak banjir. Banjir dan tanah longsor sering terjadi di Filipina, disebabkan meningkatnya intensitas siklon tropis yang rutin menerjang negara itu. Filipina dilanda rata-rata 20 topan per tahun.
Sementara itu Badai Nalgae, yang membawa angin berkecepatan 75 km per jam, juga menyebabkan pembatalan penerbangan dan penutupan pelabuhan. Selain itu sekolah-sekolah juga diliburkan.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Banjir dan Tanah Longsor di Filipina, 31 Orang Tewas ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/internasional/banjir-dan-tanah-longsor-di-filipina-31-orang-tewas.
Editor : Stefanus Dile Payong