get app
inews
Aa Text
Read Next : Sadis! Inilah Kesaksian Penggali Sumur Lubang Buaya saat Angkat 7 Jenazah Pahlawan Revolusi

Menyentuh, Hanya Tinggal Sejarah Ketulusan Cinta Pierre Tendean dan Rukmini

Kamis, 08 September 2022 | 07:12 WIB
header img
Kisah percintaan Pierre Tendean dengan sang kekasih, Rukmini Chamim bikin terenyuh. Foto: Istimewa

JAKARTA - Kisah percintaan Pierre Tendean dengan sang kekasih, Rukmini Chamim bikin terenyuh. Betapa tidak, ketulusan cinta sang ajudan Menteri Pertahanan dan Keamanan yang merangkap Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Abdul Haris (AH) Nasution kepada pujaan hatinya itu hanya tinggal sejarah. Pria bernama lengkap Pierre Andries Tendean wafat sebelum melangsungkan pernikahannya dengan wanita Medan keturunan Jawa itu.

Kapten Pierre Tendean menjadi salah satu korban kekejaman peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI . Pria kelahiran Jakarta 21 Februari 1939 itu diculik pasukan Gerakan 30 September 1965 yang antara lain dari pasukan pengawalan presiden Tjakrabirawa karena dikira sebagai Jenderal AH Nasution. Pierre Tendean disergap oleh Pratu Idris dan Jahurup.


Kapten Pierre Tendean dan Rukmini duduk di bawah gazebo di Parapat, Danau Toba, awal 1965. Foto/Istimew

Sedangkan Jenderal AH Nasution melarikan diri naik ke atas pagar tembok Kedutaan Besar Irak yang berada di sebelah rumah dan bersembunyi di belakang drum di pekarangan Kedutaan Besar Irak di Jalan Teuku Umar Nomor 38, Jakarta Pusat.

Pengepungan rumah Jenderal AH Nasution itu terjadi pada sekitar pukul 04.00 WIB 1 Oktober 1965. Jenazah Pierre Tendean ditemukan di dalam sumur sedalam 15 meter dan berdiameter 75 sentimeter di Lubang Buaya, Jakarta Timur bersama enam pahlawan revolusi lainnya, Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI S Parman, Mayjen TNI R Soeprapto, Brigjen TNI Donalad Isaccus Pandjaitan, dan Brigjen TNI Soetojo S. Lalu, seperti apa kisah percintaan Pierre Tendean dengan Rukmini? Saat itu, Pierre Tendean ditugaskan ke Batalyon Zeni Tempur 1 Daerah Militer II/Bukit Barisan pada awal 1963.

Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Aurelius Lammert Tendean asal Manado dan Maria Elizabet Cornet, perempuan berdarah Prancis Kaukasian itu menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) 1 Kizipur A yang berlokasi di Sei Sikambing, Kota Medan. Saat itu, Pierre Tendean masih berpangkat Letnan Dua. Kurang lebih hanya enam bulan Pierre Tendean bertugas di Medan. Di Medan, Pierre mengenal Rukmini Chamim atau Mimin.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut