JAKARTA - Ekonomi dunia alami ketidakpastian, bahkan 60 negara diprediksi bangkrut karena krisis utang. Hal ini menjadi perhatian semua negara termasuk Indonesia karena risikonya besar.
Menurut Presiden Jokowi, semua negara di seluruh dunia,sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.
Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi.
1. Utang Jadi Biang Kerok
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini ada 60 negara dianggap bangkrut karena tidak mampu mengatasi masalah krisis utang.
"Tadi disampaikan dalam pidato ada 60 negara yang dianggap vulnerable, yang dianggap bisa sangat vulnerable untuk mengalami krisis utang dan krisis refinancing dari pembiayaan mereka," kata Sri Mulyani.
2. 60 Negara Bangkrut Jadi Perhatian Dunia
Menurut Sri Mulyani, potensi default bagi mereka yang sekarang ini sudah memiliki rata-rata rasio utang yang tinggi menjadi perhatian dunia.
3. Perang Perparah Kondisi Ekonomi
Sri Mulyani mengatakan, inflasi yang tidak menurun secara cepat namun respon kebijakan dari likuiditas dan suku bunga menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi melemah.
Celakanya, pandemi belum sepenuhnya teratasi, muncul perang yang menyebabkan disrupsi sisi pangan dan energi. Kondisi membuat sektor produksi tambah parah.
Sementara sisi demand atau permintaan sudah melonjak akibat stimulus, baik fiskal atau moneter.
"Sehingga potensi terjadinya stagflasi yaitu inflasi dengan kombinasi resesi menjadi salah satu yang menciptakan tantangan yang rumit pada tahun ini maupun tahun depan," ungkapnya.
4. Utang Indonesia Bagaimana?
Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah pada Juli 2022 sebesar Rp7.163,12 triliun. Jumlah tersebut setara 37,91% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Rasio utang terhadap PDB ini menurun dari bulan Juni 2022 sebesar 39,56%.
5. Kemiskinan Ekstrem
Presiden Jokowi secara terbuka bahwa perekonomian saat ini sangat berat. Bahkan 107 negara terancam krisis dan sebagiannya diperkirakan bangkrut.
"Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan," ujarnya.
6. Indonesia Kuat
Jokowi pun mengakui bahwa ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan.
"Namun di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," ujarnya.
7. Faktor Indonesia Tak Akan Bangkrut
Indonesia, kata Kepala Negara, termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negaranegara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan,sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.
Editor : Stefanus Dile Payong