Setelah konflik antara anggota TNI dan warga mereda, keluarga dari salah satu anggota TNI ingin menyelesaikan permasalahan dengan pihak pemilik warung makan tersebut.
"Memang keluarga dari anggota prajurit TNI ini yang berkeras untuk menyelesaikan segera permasalahan tersebut, termasuk dengan pihak warungnya," lanjut Sembiring.
Lantaran konflik semakin menjadi, Sembiring mengaku telah mengerahkan anggotanya untuk meredakan cekcok yang berkelanjutan tersebut. Kendati demikian, Sembiring menyampaikan pada waktu malam itulah pihak keluarga bersama rekan anggota TNI yang terluka tidak terima, sehingga mengalami percekcokan dengan pihak kepolisian.
"Tetapi pada malam harinya, diduga masih dari pihak keluarganya dan juga teman-temannya yang kembali mendatangi teman-teman dari polisi untuk saling cekcok. Sehingga kemudian teman-teman polisi melakukan penembakan kepada anggota TNI tersebut," jelas Sembiring.
Jenderal TNI bintang satu ini menegaskan, jajarannya akan melakukan investigasi terkait kasus percekcokan antara TNI dengan kepolisian tersebut. Ia mengungkapkan, akan menindak tegas prajurit yang kedapatan melanggar prosedur.
"Tetapi selebihnya tentunya tim investigasi mencari kebenarannya, prajurit yang melanggar prosedur tentu akan mengikuti prosesnya, dan juga kami berharap nanti teman-teman kepolisian juga melakukan hal yang sama," tutur Sembiring.
Terkait adanya korban yang terluka, Sembiring menyampaikan ada dua anggotanya yang terluka. Ia menuturkan satu prajurit mengalami luka bocor di kepala, dan satu prajurit lainnya itulah yang mengalami luka tembak di bagian paha.
"Korban yang luka di kepala akibat pemukulan sudah diobati. Kemudian malam harinya, salah satu prajurit tertembak di bagian paha. Dari kepolisian tidak ada yang terluka, karena kebetulan prajurit yang ke sana tidak ada yang membawa senjata," ucap Sembiring.
Sebelumnya, Kapenrem 172/PWY Mayor Inf Dewa Made DJ mengatakan, tim investigasi yang terdiri dari TNI dan Polda Papua, diturunkan menyelidiki peristiwa penembakan tersebut.
"Bahwa Korem 172/PWY bersama Polda Papua, telah mengirimkan tim investigasi untuk melakukan penyidikan dan olah TKP untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya," kata Dewa Made, dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).
Dikatakannya, Prajurit TNI yang ditembak anggota Brimob tersebut merupakan Tamudi Koramil 03/Kurima, Kodim 1715/Yahukimo. Namun dia belum membeberkan motif penembakan tersebut.
"Praka AS terkena tembakan pada bagian paha kanan dan sudah berada di RSUD Dekai, untuk mendapatkan penanganan medis dan dalam keadaan sadar," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong