Mengenal Sejarah Kabupaten Belu, Wilayah Perbatasan RI–Timor Leste Sejak Zaman Kerajaan

Evan pay
Kabupaten Belu, Wilayah Perbatasan RI–Timor Leste Sejak Zaman Kerajaan. Foto: Ilustrasi

Pada abad ke-19, Pulau Timor dibagi melalui perjanjian antara Portugis dan Belanda. Dalam pembagian tersebut, wilayah Belu masuk ke dalam kekuasaan Hindia Belanda sebagai bagian dari Timor Barat, sementara Timor Timur tetap berada di bawah administrasi Portugis.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, wilayah Belu secara resmi menjadi bagian dari NKRI. Pemerintahan daerah kemudian dibentuk, dengan Atambua ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Belu.

Pada periode 1976 hingga 1999, Kabupaten Belu memiliki peran penting sebagai wilayah penyangga ketika Timor Timur bergabung dengan Indonesia. Pasca referendum tahun 1999 dan berdirinya negara Timor Leste, Belu kembali menegaskan posisinya sebagai wilayah perbatasan internasional.

Hingga kini, Kabupaten Belu menjadi salah satu daerah perbatasan strategis Indonesia dengan keberadaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain. Kawasan ini menjadi pintu utama aktivitas lintas negara, perdagangan, serta hubungan sosial budaya antara Indonesia dan Timor Leste.

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network