Jembatan yang sebelumnya menjadi penghubung utama di wilayah itu terputus diterjang bencana banjir akibat badai Seroja pada 4 April 2021 silam.
Hingga kini, jembatan tersebut tak diperbaiki. Pemerintah memang telah membuka jalur alternatif yang digunakan warga selama kurang lebih tiga tahun.
Namun jalur alternatif yang ada saat ini dinilai tidak aman dan nyaman, terutama saat musim hujan. Arus sungai yang deras seringkali mengancam keselamatan warga dan merusak kendaraan. Jika kondisi ini dibiarkan, sibuk akan menimbulkan korban jiwa.
Besar harapan kami pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk membangun kembali jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan di wilayah tersebut. Sehingga dapat mempermudah akses warga sekaligus memulihkan perekonomian mereka.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait