ATAMBUA, iNews.id - Polres Belu menangkap 113 orang warga negara tetangga Timor Leste yang melintas masuk ke Indonesia secara ilegal. Mereka tak mengantongi identitas saat diamankan di Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, kabupaten Belu, Selasa (10/8/2021) dini hari.
"Mereka kami amankan karena melintas masuk tanpa dokumen melalui jalur tikus sepanjang wilayah perbatasan," ujar Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh, Selasa (10/8/2021).
Informasi yang dihimpun, para warga Timor Leste ini diduga nekat melintas masuk wilayah Indonesia karena hendak mengikuti ujian kenaikan tingkat Perguruan Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di Kabupaten Belu.
Ketua Perguruan PSHT cabang Belu Ruben Tavares mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat penolakan resmi tidak menerima calon warga baru PSHT tahun ini dari cabang tetangga, khususnya dari Timor Leste.
"Kami sudah keluarkan surat penolak tertanggal 7 Juni lalu. Sudah dikirim ke Timor Leste melalui agen konsulatnya di Atambua.
Dalam isi surat itu, kami secara tegas tidak menerima calon warga Baru PSHT tahun ini," kata Ruben.
Terkait pelintas illegal dari Timor Leste yang hampir setiap tahun terjadi, maupun isu yang beredar, diharapkan Pemerintah Timor Leste peka mengapa akan hal tersebut.
Kalaupun ada warga Baru asal Timor Leste yang masuk ke Indonesia secara illegal, seharusnya pemerintah setempat lebih memperketat penjagaan di wilayah perbatasan.
Dia juga berharap, pemerintah Timor Leste boleh mengizinkan dibukanya cabang perguruan di wilayah mereka sehingga dapat mencegah adanya pelintasan ilegal setiap tahun bulan suro.
"Intinya hanya satu, lakukan pengesahan sendiri di Timor Leste. Pasti tidak akan ada lagi lintas batas saat suro nanti," ucapnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait
