Hal tersebut bertujuan agar memberikan pemahaman tata cara dan proses pungut hitung dan rekap suara agar tidak menimbulkan kebingungan pada masyarakat.
"Ini yang kami sesalkan, karena di dummy simulasi hanya ada dua paslon, sementara Pilpres-nya diikuti tiga pasangan," ucapnya.
KPU sebagai pelaksana pemilu, lanjut Ali, harus bisa memberikan pemahaman secara menyeluruh soal pelaksanaan Pemilu.
Menurut Ali, hal-hal teknis dalam pelaksanaan Pemilu harus diperhatikan secara teliti. Karena tidak menutup kemungkinan kesalahan selanjutnya dapat terulang terkait soal-soal teknis yang tidak diperhatikan secara teliti dan detail.
"Imbauan saya jika akan kembali dilakukan simulasi pengut hitung rekap hasil suara, maka semuanya, baik tata cara sampai contoh surat suaranya harus sesuai dengan jumlah pasangan calon yang ada," sambung Ali.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait