"Ini sudah kali ke empat kami melakukan pertemuan antara ahli waris dengan pihak kelurahan dan kecamatan namun sampai dengan hari
ini semua hanya selesai di pertemuan tindak lanjutnya tidak ada, kami sebagai ahli waris sudah punya niat baik untuk mau lakukan mediasi
namun pemerintah tidak menganggap kami karena semua hanya janji dan janji akan menyelesaikan namun hingga saat ini tidak ada
penyelasian dan niat baik dari pemerintah," ungkapnya kesal.
Dirinya juga menambahkan sebagai ahli waris kami juga berniat baik karena diatas lahan ini sudah bangunan pemerintah oleh karena itu
harapan kami pemerintah mau bersedia duduk bersmaa dengan para ahli waris unutuk membicarakan hal ini namun selama ini hanya
sebatas pertemuan di tingkat kecamatan.
"Kami sudah dijanjikan oleh Pak Camat Kota dan Pak Lurah Manumutin untuk mempertemukan kiami dengan pemerintah daerah dalam hal ini bapa bupati belu namun sampai dengan hari ini semua itu hanya janji semata," ujarnya.
Kami berharap semoga dengan adanya aksi ini pemerintah bisa sadar dan mau bertemu dengan kami para ahli waris untuk sama - sama
membicarakan hal ini.
Selain itu Kepala Bagian Protokol Setda Belu Denny Nahak yang dipercayakan sebagai juru bicara pemerintah saat di ingin dikonfirmasi
terkait dengan insiden ini hingga saat ini belum juga merespon.
Untuk diketahui gudung galeri tenun ikat ini saat ini digunakan sebagai tempat dekranasda yang sebelumnya juga digunakan oleh Bupati
Belu sebagai ruangan kerja sementara.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait