Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Bahasa Bugis terdiri dari beberapa dialek. Seperti dialek Pinrang yang mirip dengan dialek Sidrap. Dialek Bone (yang berbeda antara Bone utara dan Selatan). Dialek Soppeng. Dialek Wajo (juga berbeda antara Wajo bagian utara dan selatan, serta timur dan barat). Dialek Barru, Dialek Sinjai dan sebagainya. Masyarakat Bugis memiliki penulisan tradisional juga memakai aksara Lontara.
Perbedaan antara bahasa Bugis dan Makassar ini adalah salah satu ciri yang membedakan kedua suku tersebut.
Artikel ini telah tayang di sulsel.inews.id dengan judul " Kenapa Makassar Dijuluki Kota Keras/Kasar? ", Klik untuk baca: https://sulsel.inews.id/berita/kenapa-makassar-dijuluki-kota-keraskasar/3.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait