Dia lantas menyoroti soal pola kaderisasi yang terjadi dalam jajaran kepolisian, yang mana dinilai kurang tepat. Pasalnya, tak sedikit junior yang melompati para seniornya, padahal masih banyak perwira-perwira brilian, cerdas, punya integritas yang tak terlihat tapi tak terpilih hanya karena mereka cenderung tak suka menjilat.
"Mereka bekerja idealis, saya tahu itu dari Sabang sampai Merauke, saya bukan dinas di Jakarta saja, pelosok-pelosok sudah tahu, saya banyak melihat yang seperti itu, tapi tidak terlihat karena mereka tidak tampil di depan 'api', tidak dekat 'api' sehingga tidak terima kepanasan," paparnya.
Napoleon menambahkan, dalam instansi Polri maupun TNI, ada pola kaderaisasi sehingga harus hati-hati menyangkut kaderisasi jajarannya. Pasalnya, dalam institusi itu ada pula yang namanya senioritas dan jenjang, yang mana dinilai penting dalam hal kepemimpinan.
"Jadi ini fakta, pola-pola kaderisasi itu ya hati-hati TNI-Polri itu kami punya ada yang namanya senioritas, senioritas itu sangat penting untuk apa, supaya pemimpin itu berwibawa. Kalau sampai puluhan orang berani melakukan obstruction of Justice seperti ini, ini yang dipertanyakan kewibawaan pimpinan," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait