Seorang penduduk Kharkiv, Tamara Kramarenko mengatakan, asrama tempat dia tinggal telah dihantam rudal pada Rabu. "Boom, abu-abu. Kabut abu-abu. Kami punya tiga jendela dan tidak ada lagi yang tersisa! Tangga mulai runtuh, orang-orang mulai saling membantu," katanya kepada Reuters.
Presiden Volodymyr Zelensky menggambarkan serangan di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv pada Rabu sebagai serangan licik dan sinis terhadap warga sipil tanpa pembenaran. Dia pun berjanji akan membalasnya.
"Kami tidak bisa memaafkan. Kami akan membalasnya," katanya. Sementara Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait