"Jadi aide de camp (ADC) ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," sambungnya. Pemeriksaan terhadap para ajudan, kata Anam, memakai dua model pertama dengan sendiri-sendiri dan kedua secara bersama-sama.
"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri sendiri dan ada yang satu tempat bersama. Karena kami pengen tau detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," sebutnya.
Selain pemeriksaan terhadap ajudan, pihak Komnas HAM juga telah menggali keterangan keterangan dari tim forensik guna memastikan sejumlah luka-luka yang ada di tubuh Brigadir J.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait