Logo Network
Network

Tidak Terima Disuruh Pakai Masker, Pria Jerman Tembak Mati Petugas Kasir

Dile Payong
.
Selasa, 21 September 2021 | 20:03 WIB
Tidak Terima Disuruh Pakai Masker, Pria Jerman Tembak Mati Petugas Kasir
Seorang pria di Jerman menembak mati petugas kasir setelah tidak terima disuruh pakai masker. Foto/Ilustrasi/Sindonews


BERLIN, iNews.id - Seorang pria Jerman telah ditahan atas dugaan pembunuhan setelah menembak mati seorang kasir muda di sebuah pompa bensin di kota Idar-Oberstein, Jerman barat, setelah pekerja tersebut menyuruhnya memakai masker .

Pihak berwenang Idar-Oberstein pada hari Senin mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa pria berusia 49 tahun itu ditahan setelah dicurigai melakukan penembakan yang terjadi pada 18 September lalu.

Russia Today, Selasa (21/9/2021), penegak hukum menyatakan tersangka pertama kali memasuki pompa bensin sebelum jam 8 malam waktu setempat pada hari Sabtu untuk melakukan pembelian. Saat itu, korban meminta pria itu untuk mengenakan masker wajah.

Setelah terlibat percekcokan, pria itu pergi dan kembali dua jam kemudian dengan mengenakan masker medis dan kemudian melepaskan tembakan fatal ke pelayan berusia 20 tahun yang bekerja di stasiun pengisian gas itu.

Pelaku kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, memicu operasi perburuan besar-besaran sepanjang malam, yang tidak membuahkan hasil. Namun pada Minggu pagi pria itu menyerahkan diri ke kantor polisi, di mana dia kemudian ditangkap.

Ketika ditanya tentang motif pembunuhannya, pria itu mengaku bahwa pandemi virus Corona adalah beban berat baginya dan dia menolak tindakan anti-virus. Tersangka, yang tidak disebutkan namanya karena undang-undang privasi Jerman, mengatakan dia melihat petugas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas situasi itu secara keseluruhan, karena dia telah menegakkan aturan.

Senjata pembunuh yang diduga, serta senjata dan amunisi lainnya, ditemukan saat penyisiran di rumahnya. Namun, asal senjata itu masih belum ditentukan.

Pekan lalu, Facebook menyensor halaman milik gerakan anti-lockdown 'Querdenken' Jerman dengan alasan bahwa konten tersebut melanggar kebijakannya dan dikoordinasikan untuk "mendorong kerusakan sosial yang parah".

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.