get app
inews
Aa Text
Read Next : Nunggak Uang Kos, Ibu Kos di Kota Kupang NTT Tega Beri Kopi Campur Air Aki ke Suami Istri di Kupang

Hebat! Perempuan Tangguh di Kupang Menaklukkan Samudera Demi Menghidupi Anak - Anak

Rabu, 27 April 2022 | 18:14 WIB
header img
Mariam Mbaddarudin, sosok wanita tangguh dikota Kupang NTT yang berprofesi menajdi nelayan demi hidupi anak - anak.

KUPANG, iNews.id - Menjadi sosok pekerja keras mungkin sudah biasa di dengar di kalangan masyarakat, namun jika menjadi luar biasa
jika sosok pekerja kra sebagai nelayan demi menghidupa anak - anak nya.

Perempuan identik dikenal dengan sosok yang  lemah lembut dan manja pekerjaan – pekerjaan yang dilakoni perempuan pun biasanya
tidak begitu berat tak jarang perempuan dilegitimasi dengan sebutan makluk lemah oleh kaum pria.

Namun hal ini tidak seperti yang dialami Mariam Mba darudin sosok perempuan yang berbeda  kesan  tangguh dan tidak cengeng ia
buktikan dengan melakoni profesi sebagai nelayan. ibu dari 9 orang anak ini tinggal di kelurahan Airmata Kota Kupang mampu  
membuktikan bahwa sesungguhnya perempuan tidak lemah.

Ganasnya gelombang laut merupakan  tempat bermain ibu Mariam Mbaddarudin  sejak usia 8 tahun bahkan setelah menikah mama teteh
sapaan akrabnya tidak manja dan berharap dinafkahi suami perempuan tangguh itu tetap memilih laut sebagai tempat mengais rezeki
untuk menopang ekonomi keluarga bahkan setelah suaminya dipanggil pulang sang khalik ia tetap berdiri tegak mengurus anak – anaknya
dengan menghabiskan waktunya sebagai Nelayan.

Desiran angin laut adalah nyanyian syahdu yang dinikmati perempuan tangguh itu setiap saat laut baginya adalah sumber kehidupan dan
masa depan anak – anaknya. Kendati banyak guratan di wajahnya yang  menandakan bahwa ia sudah tidak muda lagi namun semangatnya
tidak pernah pudar di usianya yang sudah 58 tahun perempuan hebat ini masih sanggup mengayuh sampan  melabuhkan pukat untuk
menjaring rezeki di dasar samudera demi anak – anaknya.

" Dalam keseharian saya masih merasa trauma dihantam badai gelombang selama 8 hari hingga terdampar di pulau sumba namun tidak ada
pilihan lain untuk menghidupi anak -anak ketika ditinggal mati sang suami saya tetap melaut, " Ungkap Mariam.
 
Dirinya juga menambahkan dengan melaut ini dirinya bisa mendaptkan berkat unutk menafkahi keluarganya oleh karena itu meskipun
sangat mengancam keselamatan dirinya ia tetap bekerja siang dan malam.
  
" Untuk kaum perempuan diluarsana saya harap agar perempuan tidak lemah dan cengeng tetapi bangkit dan berdiri sejajar dengan kaum
pria dalam segala hal karena perempuan serba bisa. uangkapnya.
 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut