BOVEN DIGOEL, iNews.id - Prajurit baret jingga Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, Pratu Malik, babak belur dikeroyok puluhan oknum polisi.
Tamtama Caraka Pleton 3 Kompi Senapan C Batalayon Komando 462/Pulanggeni Pos Paskhas Bandara Tanah Merah tersebut, dikeroyok puluhan oknum polisi di lapangan futsal di Jalan Belenda Lama, Kabupaten Boven Digoel, Jumat (22/4/2022) siang.
Peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan terhadap prajurit pasukan elite TNI AU ini, terjadi saat berlangsung pertandinagn futsal mempertemukan Tim Bandara Tanah Merah, melawan Tim Bhayangkara Polres Boven Digoel. Berikut kronologinya:
1. Pertandingan futsal babak ke dua sudah hampir selesai, sekitar pukul 11.20 WIT. Tim Bandara Tanah Merah berhasil mencetak gol ke gawang tim Bhayangkara Polres Boven Digoel sehingga skor menjadi 3-1. Setelah itu tim Bayangkara Polres Boven Digoel bersama para suporternya melakukan protes kepada wasit, sehingga menimbulkan kekacauan di dalam dan di luar lapangan.
Pada saat itu, salah satu oknum anggota Polres Boven Digoel, berusaha masuk ke dalam lapangan untuk memukuli wasit terkait gol ke tiga yang dianggap mereka tidak sah. Upaya itu dihalangi oleh penjaga pintu lapangan atau wasit 3, Fernando. Oknum polisi berpakaian dinas itu langsung menarik kerah baju Fernando, dan hendak memukulinya.
2. Pratu Malik yang saat itu sedang menonton pertandingan futsal, menegur oknum anggota Polres Boven Digoel tersebut, dengan kalimat: "Bang jangan begitu tidak enak, abang berpakaian dinas,". Namun teguran itu dibalas dengan pukulan membabi buta. Pratu Malik dipukul dari belakang oleh salah satu oknum anggota Polres Boven Digoel, kemudian Pratu Malik membalas memukul anggota tersebut. Melihat kejadian itu, Pratu Asrian langsung melerai dan menyampaikan jangan dia itu anggota Kopasgat, tetapi tidak dihiraukan, dan bahkan datang lagi oknum anggota Polres Boven Digoel, yang lainnya berjumlah sekitar 40 orang langsung memukuli Pratu Malik.
3. Melihat situasi semakin tidak terkendali, Praka Mustajab mengeluarkan tembakan ke atas sebanyak empat kali sebagai tembakan peringatan, dengan tujuan melerai dan membubarkan oknum anggota Polres Boven Digoel, yang sedang mengeroyok Pratu Malik. Praka Mustajab juga mengatakan: "Jangan! yang kalian keroyok itu anggota TNI". Setelah itu oknum anggota Polres Boven Digoel yang melakukan pemukulan langsung berhenti, dan seorang perwira Polres Boven Digoel, Iptu Munandar, mengatakan "Kamu jangan menakut-nakuti kita".
4. Pratu Malik di bawa oleh Pratu Asrian ke RSUD Boven Digoel, untuk mendapatkan penanganan medis menggunakan kendaraan Bandara Tanah Merah. Sekitar 15 menit kemudian Pratu Malik tiba di RSUD Boven Digoel, dan langsung ditangani oleh tim medis.
5. Sekitar pukul 12.30 WIT. Pratu Asrian menuju ke Mapolres Boven Digoel, untuk mengklarifikasi kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota Polres Boven Digoel, terhadap Pratu Malik. Setelah tiba di Mapolres Boven Digoel, Pratu Asrian tidak diterima dengan baik oleh anggota jaga Polres Boven Digoel. Penjaga itu mengatakan "Mau apa, kalian cuma tamtama". Merasa situasi di Polres Boven Digoel tidak aman, Pratu Asrian langsung meninggalkan Polres Boven Digoel, kembali ke RSUD Boven Digoel.
6. Kapolres Boven Digoel, AKBP Syamsurijal, dan Wakapolres Boven Digoel, Kompol Muhamad Mukabsi, bersama dua orang perwira staf Polres Boven digoel, tiba di RSUD Boven Digoel. Hadir juga Danpos Kopasgat Satgas Pamrahwan Bandara Tanah Merah, Letda Pas. Andi Asmara, untuk melihat secara langsung kondisi Pratu Malik. Pada pukul 13.25 WIT. Rombongan Kapolres Boven Digoel, dan Letda Pas Andi Asmara meninggalkan RSUD Boven Digoel.
7. Selanjutnya pada pukul 13:45 WIT, Kapolres Boven Digoel, AKBP Syamsurijal, bersama Dandim 1711/Boven Digoel Letkol Czi Daniel Panjaitan, serta Letda Pas. Andi Asmara melaksanakan pertemuan di Pos Kopasgat Tanah Merah, bersama anggota Pos Kopasgat. Adapun hal yang disampaikan oleh Syamsurijal, dalam pertemuan itu antara lain
Editor : Stefanus Dile Payong