ATAMBUA, iNews.id - Bupati Belu Agustinus Taolin memulai pelaksanaan vaksinasi perdana untuk pelajar. Langkah ini untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas berjalan lancar.
"Hari ini perdana dilakukan vaksinasi agar lebih aman selain tenaga pendidik yang diharuskan sudah divaksin, sekarang
anak didiknya juga harus vaksin," ujarnya usai melakukan suntikan perdana vaksinasi di SMA Katolik Surya Atambua, Kamis (2/9/2021).
Para pelajar ini menerima suntika vaksin Sinovac dosis pertama yang yang sudah uji klinis.
"Vaksin Sinovac ini paling aman bagi remaja 12 sampai 17 tahun," katanya.
Kepala Daerah Inovatif ini menyebutkan, hari perdana akan dilakukan suntik vaksin kepada 250 peserta didik
tingkat SMA kelas XII. Dia berpesan kepada dinas kesehatan untuk lebih mengakselerasi suntikan perdana bagi anak-anak peserta didik.
"Puji Tuhan hari ini kita melihat langsung anak-anak peserta didik sudah divaksin dan aman tidak ada gejala apa pun. Dengan begini kalau tenaga pendidik dan peserta didik sudah divaksin semua, maka PTM dengan menerapkan prokes akan berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Lanjutnya, Pemkab Belu akan terus kebut vaksinasi bagi semua lapisan masyarakat.
"Jadi kita akan terus mengejar herd immunity, kalau di tingkat satuan pendidikan ialah tenaga pendidik dan peserta didik. Kita semua Pemkab Belu, TNI, Polri dan instansi lainnya termasuk semua nakes sebagai vaksinator akan terus bersemangat untuk menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Belu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Katolik Suria Atambua Romo Benyamin Bria mengapresiasi Pemerintah Kabupaten belu yang punya insiatif mencanangkan vaksinasi bagi para peserta didik.
"Jumlah peserta didik kami ada 1.145 orang. Pada tahap pertama hari ini ada 250 siswa yang menerima vaksin," katanya.
Romo juga menambahkan karakter anak-anak muda dapat dibentuk hanya dengan cara melalui dunia pendidikan.
"Karena itu dengan vaksinansi ini kita dapat kembali melakukan kegiatan sekolah tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat," ucapnya
Editor : Stefanus Dile Payong