get app
inews
Aa Text
Read Next : Waduh! Polisi Ungkap Korban Tewas Rebutan Makan Diacara Gubernur Jabar Bisa Lebih Dari 3 Orang

Di-bully Tak Naik Kelas Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Polres Garut Selidiki

Jum'at, 18 Juli 2025 | 19:55 WIB
header img
Ilustrasi siswa SMAN di Garut tewas diduga bunuh diri. (Foto: Ilustras MPI)

GARUT, iNewsBelu.id -  Aparat Kepolisian Polres Garut  menyelidiki kasus siswa SMA negeri di Kabupaten Garut yang ditemukan tewas diduga bunuh diri usai di-bully karena tidak naik kelas. Korban diketahui mengalami penurunan nilai akademik hingga membuatnya harus tinggal kelas.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan, meski belum ada laporan resmi dari pihak keluarga atau sekolah.

“Untuk penyebab pastinya kita masih belum temukan karena belum ada laporan. Tapi kami inisiatif melakukan serangkaian penyelidikan,” ujar Joko saat dihubungi, Jumat (18/7/2025).

Menurut Joko, kasus ini menjadi sorotan publik setelah ramai dibicarakan netizen di media sosial yang menyebut korban diduga mengalami perundungan hingga depresi.

Petugas pun telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk guru, wali kelas, dan teman-teman sekolah korban.

“Sampai sekarang belum menyimpulkan (Korban Bullying). Saat ini dari pihak keluarga belum melakukan pemeriksaan karena masih dalam suasana duka,” ucapnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui korban mengalami penurunan nilai akademik signifikan pada semester dua hingga tujuh mata pelajaran.

"Jadi pihak sekolah sempat memanggil orang tua korban untuk menjelaskan kondisi itu," ungkapnya.

Sekolah, kata Joko, kemudian memberikan dua opsi kepada orang tua korban, tetap melanjutkan di sekolah dengan konsekuensi tinggal kelas atau pindah sekolah. Orang tua korban disebut menyetujui opsi pertama.

“Namun setelah kejadian, muncul narasi di media sosial yang menyebut korban dibully dan dipaksa keluar dari sekolah. Ini yang sedang kami dalami,” katanya.

Joko menambahkan, ibu korban sempat membawa anaknya berkonsultasi ke psikolog karena merasa korban mengalami tekanan psikologis.

Psikolog kemudian menyarankan agar korban dirujuk ke psikiater, namun belum sempat dilakukan karena korban keburu meninggal dunia. Selain itu, penyidik juga mendapat informasi bahwa korban sempat berselisih dengan teman terkait penggunaan vape.

Namun, konflik tersebut disebut telah selesai secara internal dan tidak berlanjut. Hingga saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan Polres Garut dengan melibatkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta instansi terkait untuk mendalami dugaan perundungan dan tekanan psikologis yang dialami korban.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut