ATAMBUA, iNews.id - Pamit bermain game ke rumah teman nya (AR) seorang siswa SMP kelas III di kota Atambua Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur di temukan Tewas di sungai Benoka kelurahan Rinbesi Atambua selatan.
Warga yang melihat korban mengapung diatas air langsung melaporkannya ke aparat Kepolisian .
Dugaan sementara korban meninggal akibat terseret banjir saat bermain bersama temannya di pinggir kali.
Yanto Resi kakak kandung korban mengatakan sepulang sekolah korban yang merupakan adiknya ini pamit kerumah teman nya untuk bermain game namun hingga malam hari adiknya tidak kunjung kembali.
" Setelah pulang sekolah korban (AR) berpamitan untuk ke rumah teman nya untuk bermain game bersama, namun hingga malam hari korban tak kunjung pulang kerumah," katanya.
Yanto juga menambahkan korban pamit dari rumah sejak rabu sore namun hingga kamis pagi tidak kunjung pulang, karena menunggu tidak kunjung pulang keluarga memutuskan untuk mencarinya, namun korban tidak juga di temukan hingga kamis sore dan di temukan mengapung di atas air dalam keadaan meninggal dunia.
" Saat pamit dari rumah korban dalam keadaan sehat- sehat namun naas ketika ditemukan kembali korban sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi," ujarnya.
Selian itu menurut kasat Reskrim Polres Belu AKP. Sujud Alif Yulamlam menjelaskan, pihak nya menerima laporan dari warga pada kamis sore, bahwa telah ditemukan sosok mayat anak kecil di tengah sungai, mendengar laporan pihaknya langsung bergerak cepat kelokasi dan sampe di lokasi pihak indentifiaksi langsung melakukan evakuasi dan melakukan olah tkp.
"Kita mendapat laporan dari warga bahwa di temukan sosok mayat anak- anak berusia belasan tahun mengapung di tengah kali, taktis anggota identifikasi langsung datang ke lokasi dan melakukan evakuasi jenasah dan olah tkp." katanya.
Dan dari hasil olah tkp tidak ditemukannya bentuk kekerasan pada tubuh korban, hingga saat ini korban masih berada di ruang jenazah rumah sakit umum daerah atambua sambil menunggu keputusan keluarga apakah mau dibawa pulang kerumah unutk di semayamkan atau masih dilakukan otopsi.
Editor : Stefanus Dile Payong