KUPANG, iNewsBelu.id - Jumlah penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal dunia di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus bertambah. Beberapa hari terakhir, kabar duka itu datang lagi dari Kabupaten Lembata dan dari Manggarai Timur.
KPU Provinsi NTT menyampaikan, kematian terbaru menimpa seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Lembata, Laurensius Samun, pada Jumat (23/2/2024) dini hari.
"Laurensius Samun, anggota KPPS Desa Kolontobo, Kecamatan le Ape, Lembata," ucap Komisioner KPU NTT, Baharudin Hamzah, Jumat (23/2/2024).
Hamzah mengatakan, almarhum Laurensius menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Waipukang, setelah dirawat sejak dua hari pasca pemungutan suara 14 Februari lalu.
Tak lama sebelumnya, KPU NTT mendapat kabar kematian ke-6 menimpa Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Golo Nderu, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, bernama Aloysius Demo (57).
Almarhum Aloysius meninggal dunia pada Selasa (20/2/2024), diduga karena kelelahan. Dia diinformasikan menghembuskan nafas terakhir di sela-sela kesibukannya mempersiapkan dokumen pleno di tingkat kecamatan.
Dengan demikian, kata Hamzah, pihaknya mencatat sudah 7 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di NTT yang meninggal dunia pasca pemungutan suara.
"Tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 3 petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS ) dan satu petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)," urai Hamzah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, adapun 5 petugas penyelenggara Pemilu 2024 lain yang sudah meninggal di NTT adalah sebagai berikut.
Kelima, Esra Grenigel Langare (20), anggota PPS Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. Dia meninggal dunia di RSUD Kalabahi, Rabu (21/2/2024).
Editor : Stefanus Dile Payong