Korban Agusvita menjelaskan, dirinya saat itu melintas di lokasi, tidak sengaja bertemu dengan pelaku yang langsung menghunuskan pisau ke arahnya.
"Dia langsung menusuk di bagian dada kiri dan perut. Saya meminta tolong dengan Farid untuk menyelamatkan anak saya yang berumur empat tahun. Seketika itu juga, DN mengejar dan menusuk Farid bertubi-tubi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sepasang kekasih yakni Agusvita (26) dan pacarnya Farid (30) harus dilarikan ke rumah sakit usai ditikam oleh pria berinisial DN.
Akibat dari kejadian, Farid meninggal dunia setelah mengalami lima luka tusukan di sekujur tubuh. Sedangkan, Agusvita mengalami dua luka tusukan dan harus dirawat di RSUD Palembang BARI.
Berdasarkan data dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Faqih Usman, Lorong Sei Goren II, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Jum’at (15/12) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelum kejadian, kedua korban sedang mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah kontrakannya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Pelaku DN yang sudah membuntuti dari arah belakang langsung menghadang sepeda motor yang dikendarai oleh korban dan langsung menikam korban Agusvita dengan senjata tajam (sajam) pisau.
Mendapatkan serangan itu, Agusvita langsung melarikan diri dan meminta pacarnya Farid untuk menyelamatkan anaknya.
Pelaku DN yang sudah gelap mata, kembali menyerang Farid. Akibatnya, korban tersungkur bersimbah darah dan meninggal di depan rumah warga yang berada tak jauh dari lokasi awal.
Warga sekitar lainnya Tabrani mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadian berdarah itu. Hanya saja, dia mendengar suara lelaki yang minta tolong dalam rumahnya.
“Dia lari dari arah sana (TKP), karena pintu pagar terbuka jadi masuk ke pekarangan rumah sambil minta tolong dan tersungkur di sana,” kata Tabrani kepada awak media.
Tabrani mengatakan, saat melarikan diri korban sudah dalam keadaan bersimbah darah.
“Tidak ada lagi yang mengejarnya Pak, cuma lari minta tolong. Karena kami tidak tahu kronologinya, jadi saya minta bantuan warga untuk menghubungi polisi,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
“Benar adanya peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satunya dirawat di rumah sakit. Untuk kronologi sendiri, kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong