Hal ini diutarakan sendiri oleh salah satu pelaku, yang menanyakan dan meminta KTP para korban. Di saat bersamaan, kelima Nakes juga dianiaya.
“Mereka (pelaku) kaget saat saya keluar dengan atribut masyarakat. Lalu mereka bertanya, kalian menyamar, saya bilang tidak, kami memang orang kesehatan, kami tidak menyamar," tururnya.
“Rekan-rekan saya ditendang, dipukul, saya mencoba halau, jadi saya juga kena tendang. Mereka lalu meminta KTP, dengan identitas yang kami kumpulkan, kami semua tidak dibunuh,” ucapnya.
Dalam interogasi itu, para pelaku sempat mengaku sebagai bagian dari KKB Kodap XVI Yahukimo.
“Saat aniaya kami mereka sempat bilang, kami dari Batalyon Silimo Kodap XVI,” kata dia.
Kelompok ini juga menanyakan maksud pemerintah mengirim bantuan bahan makanan ke Amuma. Kelompok itu membantah warga di Amuma menderita kelaparan.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengatakan, para Nakes tersebut menjalankan tugas yang mulia. Didimus mengaku kecewa. Ia telah memastikan bahwa pelaku bukan masyarakat Amuma.
“Saya mengutuk perbuatan keji ini, tadi saya sudah turun langsung ke Amuma, pelaku bukan masyarakat di sana. Keadaan di Amuma baik,”tegasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong