HONDURAS, iNewsBelu.id - Sebuah perstiwa menggegerkan terjadi, seorang bayi menangis dalam kubur setelah 4 hari dimakamkan. Apakah bayi itu korban yang dikubur hidup-hidup?
Dilansir dari media online Mirror.co.uk, awalnya seorang pejalan kaki yang mendengar tangisan tersebut mengira itu suara hantu.
Namun setelah mendekati lokasi pemakaman di kawasan Protección Honduras, suara tangisan bayi itu berasal dari sebuah kuburan. Kejadian itu terjadi pada Kmis 14 September 2023.
Pejalan kaki itu pun langsung berlari ketakutan dan memberi tahu orang sekitar makam. Ia mengira kalau bayi tersebut menjadi korban dikubur hidup-hidup.
Kemudian, pihak pemakaman memberi tahu keluarga bayi tersebut terkait kejadian yang baru saja terjadi.
Menurut keluarga, bayi laki-laki berusia 3 bulan itu meninggal dunia karena karena demam parah. Kemdian korban pun dimakamkan pada hari Minggu 10 September 2023 di pemakaman di Protección, Honduras.
Namun 4 hari setelah dimakamkan, jenazah bayi tersebut tiba-tiba terdengar menangis.
Keluarga yang berduka, tiba-tiba merasakan harapan akan keajaiban, meminta warga untuk segera gali kubur anaknya.
Rekaman vdeo yang memilukan menunjukkan dua anggota keluarga dengan putus asa berdoa meminta tanda-tanda kehidupan saat bayi tersebut diangkat dari tanah.
Kerabat lainnya mencoba meraba-raba tubuh sang bayi, mencoba untuk menemukan tanda-tanda kehidupan pada bayi tersebut. Namun bayi itu tidak kunjung bergerak.
Menurut seseorang yang dekat dengan keluarga, anak tersebut dibawa ke rumah sakit. Akan tetapi, dokter menyatakan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan pada bayi tersebut.
Setelah memastikan bayi tersebut masih meninggal, rumah sakit mengembalikan jenazah tersebut kepada keluarganya.
Sambil menangis, keluarga kemudian menguburkan kembali bayi tersebut setelah peritiw tangisan dalam kubur yang menghebohkan tersebut.
Diperkirakan bayi yang baru lahir ini mengalami katalepsi, suatu kelainan neurologis yang menyebabkan kekakuan otot dan hilangnya kemampuan sementara untuk merespons rangsangan eksternal atau bergerak. Katalepsi merupakan gejala penyakit seperti penyakit Parkinson atau epilepsi, dan kasus ini tergolong jarang terjadi.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh obat antipsikotik, seperti haloperidol untuk skizofrenia, atau dapat terjadi akibat anestesi ketamin. Saat menderita episode katalepsi, bayi mungkin tidak bergerak selama beberapa menit atau jam.
Editor : Stefanus Dile Payong