DOGIYAI, iNewsBelu.id - Kerusuhan pecah di wilayah Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Warga terlibat bentrok dengan polisi sejak Kamis (13/7/2023) malam. Akibat bentrokan tersebut, satu warga tewas dan tiga anggota polisi terluka.
Akibat kerusuhan tersebut, sejumlah rumah warga juga dibakar oleh massa yang marah, pada Kamis (13/7/2023) malam. Bahkan, aksi pembakaran rumah tersebut, masih terjadi hingga Jumat (14/7/2023) pagi.
Peristiwa kerusuhan ini bermula saat sejumlah personel Satgas Damai Cartenz mengantar rekannya yang sakit ke RSUD Paniai. Di tengah perjalanan, yakni saat melintas di Kampung Idakebo, Distrik Kamuu Utara, personel Satgas Damai Cartenz tersebut dihadang orang tak dikenal.
Tak hanya dihadang, personel Satgas Damai Cartens juga diserang menggunakan senjata tajam, dan dilempari pakai batu. Akibatnya, kaca mobil pecah, dan doa personel Satgas Damai Cartenz luka-luka terkena sabetan senjata tajam. Sejumlah orang tak dikenal yang melakukan penghadangan, juga berupaya merampas senjata yang dibawa oleh personel Satgas Damai Cartenz. Melihat situasi semakin tidak menentu, petugas mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa, namun tembakan itu mengakibatkan satu warga tewas.
Keluarga korban tewas mengamuk dan melakukan upaya penyerangan terhadap polisi, serta membakar puluhan rumah warga di Kabupaten Dogiyai, pada Kamis (13/7/2023) malam. Hingga Jumat (14/7/2023) siang, situasi di Kabupaten Dogiyai masih siaga satu. Sejumlah personel brimob dan TNI disiagakan, untuk mengantisipasi serangan susulan dari warga. Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengatakan, telah mengerahkan satu peleton brimob dari Nabire, untuk membantu mengendalikan situasi.
"Saya juga telah memerintahkan Kepala Biro Operasional Polda Papua, dan Kabid Propam Polda Papua, serta Kapolres Dogiyai, untuk melakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintahan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cepat. Apabila ada anggota yang melakukan pelanggaran, maka akan diambil tindakan tegas," tegasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong