TEL AVIV, iNewsBelu.id - Tiga tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ditembak mati petugas polisi Mesir dalam dua insiden baku tembak yang terpisah di perbatasan kedua negara, Sabtu (6/3/2023).
Awalnya, dua tentara Zionis tewas dalam insiden Sabtu pagi. Berselang beberapa jam kemudian, tentara ketiga Zionis tewas dalam insiden serupa.
Prajurit pertama diidentifikasi sebagai Sersan Lia Ben-Nun. Dia dan seorang tentara laki-laki ditemukan tak bernyawa di pos jaga IDF sekitar pukul 06.00 pagi oleh anggota tim mereka yang telah dikirim untuk memeriksa keadaan mereka setelah keduanya gagal merespons panggilan radio.
Menyusul penemuan mayat mereka, bala bantuan tambahan tiba dan operasi pencarian dilakukan untuk menemukan pelaku, yang diyakini telah menyusup ke Israel dari seberang perbatasan di beberapa titik pada malam hari.
Menurut IDF, pelaku yang membunuh ketiga tentara adalah petugas polisi Mesir. IDF menambahkan bahwa pihaknya dan militer Mesir sedang melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Militer Mesir kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwapetugas polisi itumengejar penyelundup narkoba.
"Selama pengejaran, petugas keamanan terlibat dalam baku tembak yang menyebabkan kematian tiga tentara Israel," kata militer Mesir.
Mereka tidak menambahkan bagaimana petugas polisi itu berakhir dengan baku tembak dengan tentara IDF ketika dia seharusnya mengejar penyelundup narkoba.
Sekitar pukul 02.30 pagi pada hari Sabtu, IDF menggagalkan operasi penyelundupan narkoba di area yang sama dengan lokasi penembakan, menyita narkoba senilai NIS1,5 juta.
Upaya penyelundupan dilakukan dengan bantuan tangga, dan IDF sedang menyelidiki kemungkinan bahwa kedua insiden tersebut terkait. Tak lama setelah tengah hari pada hari Sabtu, IDF mengonfirmasi baku tembak antara pasukan Israel dan "teroris", yang tewas dalam baku tembak tersebut. Selama operasi, tentara ketiga IDF ditembak dan dibunuh, dan seorang tentara lainnya luka ringan.
Nama ketiga prajurit itu belum dirilis secara resmi. Menurut IDF dalam konferensi pers, IDF terus memindai area yang dekat dengan perbatasan untuk ancaman tambahan karena kekhawatiran bahwa "teroris" tidak bertindak sendiri dan telah berkoordinasi dengan orang-orang di dalam Israel.
Editor : Stefanus Dile Payong