"Iya kita lihat Tman Fronteira ini bagus karena ada pepohonan yang rindang ada juga arena bermain anak - anak. Namun sayangnya ketika malam datang kelihatan seperti hutan belantara, padahal fasilitas seperti lampu ada tapi kenapa tidak menyala,. Oleh karena itu, kita berharap agar pemerintah bisa memperbaiki karena ini sudah ada kasus. Jangan sampe bisa terjadi ulang lagi dengan kasus yang sama di kemudian hari," ungkap Kasat Reskrim.
"Kita juga mengimbau kepada para orangtua agar lebih ketat untUk mengontrol anak - anak, dan orantua wajib tahu jika anaknya pamit mau keluar rumah sehingga anak - anak jangan terlalu diberikan kebebasan yang akhirnya meruska masa depan nya sendiri," katanya.
Pantauan tim iNews.id, kondisi taman yang gelap-gulita tersebut sudah dalam waktu yang lumayan lama , dan belum ada upaya perbaikan sarana penerangan.
Mungkin karena mati lampu disaat malam, sehingga membuat banyak pasangan muda dan mudi datang untuk pacaran disini. Biasa memanfaatkan kesempatan yang ada.
Berkaitan dengan gelapnya taman tersebut, Minggus menandaskan, pihaknya minta kepada Pemerintah Kabupaten Belu agar bisa membantu memperbaiki lampu di taman tersebut sehingga kembali bisa terang seperti sebelumnya.
Menurut masyarakat setempat, awal keberadaan taman tersebut sangat mendukung untuk mempercantik Kota Atambua. Taman ini pada pagi hingga sore hari menjadi tempat bermain anak-anak karena ada tempat bermain anak-anak,
Begitu warga lainnya untuk bersantai atau berolahraga ringan karena tempatnya sejuk, banyak pohon rindang yang ada di taman itu.
Bila malam hari saat lampunya masih berfungsi menjadi tempat tongkrongan masyarakat dengan aktivitas hiburannya. Kondisi Taman Fronteira Garden ( Taman Gor ) dalam keadaan Gelap gulita. Lampu yang tergantung di tiang-tiang listrik yang terpasang ditempat itu hanya sebagai “hiasan” alias tidak menyala.
Editor : Stefanus Dile Payong