PESHAWAR, iNewsBelu.id - Kepolisian Pakistan mengungkap temuan baru dari penyelidikan bom bunuh diri di masjid Kota Peshawar yang menewaskan 100 orang. Masjid tersebut berada di kompleks kepolisian, termasuk ada perumahan dinas petugas dan keluarganya. Dari total korban tewas akibat ledakan saat Salat Dzuhur itu, hanya tiga yang bukan polisi.
Kepala kepolisian provinsi Khyber Pashtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengatakan pelaku bom bunuh diri diketahui menggunakan seragam polisi dan masuk kompleks kepolisian menggunakan sepeda motor. Identitasnya juga sudah diketahui yakni anggota dari jaringan kelompok militan. Meski demikian Ansari masih enggan mengungkap sosok pelaku.
"Saya akui ini adalah kelalaian keamanan. Anak buah saya tidak bisa menghentikannya. Ini salah saya," kata Ansari, dikutip dari Reuters. Menurut Ansari, rekaman CCTV mengungkap, pelaku mengenakan helm dan masker mengendarai sepeda motor melalui pos pemeriksaan utama. Dia bisa lolos karena mengenakan seragam dinas, sehingga tak mengundang kecurigaan petugas jaga.
Dia memarkir sepeda motor kemudian menanyakan arah masjid. Setelah itu dia berjalan ke masjid. Pria tersebut ikut salat di shaf pertama kemudian meledakkan diri di saat-saat awal salat. Ledakan dahsyat menyebabkan sebagian bangunan masjid berlantai 2 itu runtuh.
"Petugas polisi di pintu masuk utama mengira dia anggota. Mereka tidak memeriksanya," kata Ansari. Sebelumnya, kepala kepolisian mengatakan penyelidik tidak mengesampingkan pelaku bisa masuk atas bantuan orang dalam. Petugas sudah menahan beberapa orang terkait temuan itu.
Bom bunuh diri yang terjadi saat Salat Dzuhur pada Senin lalu itu adalah yang paling mematikan di Peshawar dalam 10 tahun terakhir. Itu juga serangan bom bunuh diri paling mematikan terhadap polisi Pakistan sepanjang sejarah.
Editor : Stefanus Dile Payong