Sebelum umat awam diizinkan masuk ke basilika, doa-doa dibacakan dan imam agung basilika, Kardinal Mauro Gambetti, memercikkan air suci ke jenazah, dan awan kecil dupa dilepaskan di dekat usungan. Tangan Benediktus terkepal, sebuah rosario melingkari jari-jarinya. Tepat setelah jam 9 pagi waktu setempat, pintu basilika dibuka sehingga publik, beberapa di antaranya telah menunggu berjam-jam dalam cuaca lembap sebelum fajar, dapat memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus, yang mengundurkan diri dari kepausan pada 2013 menjadikan dirinya paus pertama yang melakukannya dalam 600 tahun.
Setia dan ingin tahu, publik berjalan cepat ke lorong tengah untuk melewati usungan dengan kain terbungkus setelah menunggu dalam antrean yang pada siang hari berliku-liku di sekitar Lapangan Santo Petrus.
Jenazah Benediktus dibalut dengan mitra, tutup kepala uskup yang memuncak, dan jubah merah. Salah satu pelayat, Filippo Tuccio (35) mengatakan dia datang dari Venesia dengan kereta malam untuk melihat jenazah Benediktus.
“Saya ingin memberi penghormatan kepada Benediktus karena dia memiliki peran kunci dalam hidup dan pendidikan saya,” kata Tuccio. “Ketika saya masih muda saya berpartisipasi dalam Hari Orang Muda Sedunia,” katanya merujuk pada jambore umat muda yang diadakan secara berkala dan dihadiri oleh para paus.
Tuccio menambahkan bahwa dia telah belajar teologi, dan kepausan Benediktus telah menemaninya selama tahun-tahun di universitas. “Dia sangat penting bagi saya: untuk siapa saya, cara berpikir saya, nilai-nilai saya,” lanjut Tuccio. Di antara mereka yang datang ke basilika adalah Kardinal Walter Kasper, yang sama seperti Benediktus, seorang teolog Jerman. Kasper menjabat sebagai kepala kantor persatuan Kristen Vatikan selama kepausan Benediktus.
"Benediktus meninggalkan 'tanda penting' pada teologi dan spiritualitas, tetapi juga pada sejarah kepausan dengan keberaniannya untuk menyingkir," kata Kasper kepada The Associated Press.
“Pengunduran diri ini bukan tanda kelemahan, tapi tanda kekuatan, kebesaran karena dia melihat bahwa dia tidak lagi mampu menghadapi tantangan menjadi paus,” jelas Kasper.
Kasper, yang termasuk di antara para kardinal yang memilih Benediktus menjadi paus pada tahun 2005, menambahkan bahwa pengunduran diri itu memberikan visi yang lebih manusiawi kepada kepausan: bahwa paus adalah seorang pria dan bergantung pada kekuatan fisik dan mentalnya.
Vatikan memberikan waktu selama 10 jam bagi publik untuk memberikan penghormatan kepada Paus Benediktus XVI pada hari Senin, dan masing-masing 12 jam pada hari Selasa dan Rabu sebelum dimakamkan pada Kamis pagi, yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus, di Lapangan Santo Petrus.
Editor : Stefanus Dile Payong