LONDON, iNewsBelu.id - Sebanyak 300 hingga 500 orang meninggal setiap minggu di Inggris karena diharuskan menunggu untuk mendapatkan penanganan di unit gawat darurat. Hal itu diungkapkan Presiden Royal College of Emergency Medicine Dr Adrian Boyle kepada Times Radio.
Menurut data dari NHS Inggris, 37.837 pasien menunggu lebih dari 12 jam untuk dirawat di unit gawat darurat pada November, naik dari 10.646 pada November 2021. Meski angka untuk bulan Desember belum dirilis, Boyle mengatakan kepada Times bahwa dia akan "kagum" jika mereka bukan yang terburuk dalam catatan.
“Apa yang kami lihat sekarang dalam hal penantian panjang ini dikaitkan dengan peningkatan kematian, dan kami memperkirakan antara 300-500 orang meninggal akibat penundaan dan masalah dengan perawatan mendesak serta darurat setiap minggu,” katanya, dalam sambutan yang dikutip oleh beberapa media Inggris pada hari Minggu.
“Kita harus benar-benar menguasai ini,” lanjutnya. “Kita perlu meningkatkan kapasitas kita di dalam rumah sakit kita, kita perlu memastikan bahwa ada cara alternatif sehingga orang tidak hanya disalurkan ke layanan ambulans dan unit gawat darurat,” ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/1/2023).
Sementara rumah sakit biasanya lebih ramai di musim dingin, musim ini terjadi pemogokan oleh perawat dan staf ambulans pada bulan Desember, dan wabah influenza yang mematikan dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut data NHS, 3.746 orang per hari dirawat di rumah sakit karena flu pada minggu menjelang Natal, naik dari 2.088 per hari pada minggu sebelumnya. Sementara kasus Covd-19 tetap rendah di seluruh Inggris, ketidakhadiran staf karena virus tersebut naik lebih dari 47% pada Desember dibandingkan November, lapor Guardian.
Editor : Stefanus Dile Payong