Calon Panglima TNI Harus Dekat dengan Rakyat

Tapi soal pengiriman logistik surat suara dari pengalaman-pengalaman sebelumnya selalu menggunakan fasilitas TNI karena banyak tempat-tempat yang sulit terjangkau. Pesawat Hercules dan kapal laut," katanya.
Dengan begitu, Ridwan kembali menambahkan calon panglima TNI tidak boleh asal pilih. Sebaliknya, Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif, sebaiknya mengajukan calon panglima TNI yang mempunyai sense of politik tapi tidak boleh berpolitik praktis.
Bisa jadi calon pengganti Jenderal Andika yang akan dipilih Jokowi berasal dari matra Angkatan Darat. Sebab, tidak ada aturan tertulis bahwa Panglima TNI harus bergantian atau bergiliran dari masing-masing matra.
Apalagi, pemilihan Panglima TNI adalah hal proregatif presiden. Hanya, Ridwan menegaskan bahwa Panglima TNI tidak boleh bermain politik praktis. Dia juga meminta DPR harus melihat sosok calon panglima TNI yang dekat dengan rakyat saat uji kelayakan dan kepatutan. Sebab, sejarah TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat itu sendiri.
"Jika terjadi krisis, maka itu TNI perlu hadir membantu rakyat," katanya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Jokowi Disarankan Pilih Calon Panglima TNI yang Dekat dengan Rakyat".
Editor : Stefanus Dile Payong