get app
inews
Aa Read Next : Semoga PR Bangsa Segera Diselesaikan ini Ucapan Ganjar Kepada Prabowo-Gibran

Ribuan Warga Berebut Apem yang Dilempar Ganjar, Airlangga dan Sri Mulyani Dalam Tradisi Yaa Qowiyyu

Jum'at, 16 September 2022 | 19:17 WIB
header img
Ribuan warga berebut apem dalam tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Kabupaten Klaten. (Ist)

KLATEN, iNewsBelu.id - Ribuan warga berebut apem yang dilempar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dan Bupati Klaten Sri Mulyani. Gelaran tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Kabupaten Klaten, berlangsung meriah. 

Tradisi Yaa Qowiyyu digelar setiap bulan Safar pada penanggalan Jawa sekaligus peringatan Haul Kiai Ageng Gribig. Untuk gelaran tahun 2022 Masehi/1956 Ehe ini, panitia menyiapkan sekitar 4 ton apem yang kemudian disebar kepada masyarakat yang datang ke lokasi.

Tradisi Yaa Qowiyyu mengobati kerinduan masyarakat setelah hampir tiga tahun dihantam pandemi Covid-19.  "Sudah tiga tahun tidak ketemu, Dul. Kita kangen suasana seperti ini. Alhamdulillah semua dikasih waras. Acara Yaa Qawiyyu itu sebenarnya adalah doa. Doa agar kita semua diberikan kekuatan, doa agar kita semua bisa bangkit karena kuat," kata Ganjar, Jumat (16/9/2022).

Kerinduan itu tidak hanya dirasakan oleh Ganjar. Seluruh masyarakat Jatinom yang hadir di Oro-oro Sendang Plampeyan itu juga menyiratkan rindu yang berbalas. Buktinya saat Ganjar memberikan sambutan, seluruh warga langsung bertepuk tangan dan bersorak penuh semangat.

Menurutnya, suasana puncak tradisi Yaa Qowiyyu tahun ini sepeti yang ia rasakan tiga atau empat tahun lalu. Tepat sebelum pandemi menyerang dan membuat semua kegiatan yang menimbulkan keramaian dibatasi. 

"Antusias masyarakat luar biasa hari ini. Saya merasakan seperti tiga atau empat tahun yang lalu ya. Suasananya sudah kembali meriah. Masyarakatnya berkumpul dan berbahagia," ujar Ganjar.

Bagi Ganjar, tradisi Yaa Qowiyyu bukan hanya sebatas menyebar apem kepada masyarakat. Ia memaknai Yaa Qowiyyu sebagai doa dan simbol persatuan. Menyebar apem merupakan bentuk berbagi rejeki dan doa agar masyarakat kuat. 

"Guyub rukun, selalu semangat berusaha, dan tidak pernah lepas dari doa. Inilah yang kita wujudkan dalam acara ini dan tentu saja masyarakat banyak sekali yang hadir. Saya berharap tradisi ini terus ada," ujarnya.
 

Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Tradisi Yaa Qowiyyu, Ribuan Warga Berebut Apem yang Dilempar Ganjar, Airlangga dan Sri Mulyani ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/tradisi-yaa-qowiyyu-ribuan-warga-berebut-apem-yang-dilempar-ganjar-airlangga-dan-sri-mulyani/2.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut