get app
inews
Aa Text
Read Next : Astaga, Ribut Masalah Ekonomi Keluarga Mama Muda Disiram Air Keras Oleh Sang Suami

Merasa Tidak Puas Dengan Ucapan Effendi Simbolon, Ini Sikap Dandim Jambi: Kami Tidak Bisa Diam

Rabu, 14 September 2022 | 17:09 WIB
header img
Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf secara terbuka ihwal pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. (Foto: MPI/Felldy Utama)

JAMBI, iNewsBelu.id – Merasa dilecehkan dengan pernyataan anggota DPR Effendi Simbolon Komandan Kodim (Dandim) 0415/Jambi Kolonel Marsal Danny angkat bicara dan mengecam keras ucapan gerombolan TNI yang dilontarkan terhadap TNI . Dia mengaku tidak terima institusi TNI disebut sebagai gerombolan seperti ormas. 

"Kami tidak terima pimpinan kami disebut sebagai gerombolan seperti ormas. Ini membuat kami sebagai prajurit terhina dan terpukul, ketika pimpinan kami dijatuhkan martabatnya," katanya, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya, pernyataan Effendi Simbolon sudah diambang luar batas kesabaran selaku prajurit TNI. Baginya, kehormatan adalah segala-galanya. Karena itu, pihaknya harus meminta maaf kepada institusi TNI.

"Kami tidak bisa diam, karena ada kehormatan yang dipertaruhkan. Bagi kami kehormatan adalah segala-galanya. Karena itu, Effendi Simbolon harus meminta maaf kepada pemimpin kami Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat serta prajurit TNI sebelum ada kesalahan pahaman antara saudara dengan TNI," kata Denny. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menegaskan, tindakan protes yang dilakukan para prajurit itu bukan berdasarkan instruksi TNI AD.

"Saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim. 

Dia menilai, tindakan prajurit tersebut merupakan reaksi yang muncul dari pernyataan Effendi Simbolon yang terkesan memancing kegaduhan. 

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," ucapnya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut