JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Dalam masa jabatan yang hanya setahun, Andika diharapkan bisa bekerja maksimal termasuk dalam penanganan Papua.
Jenderal Andika Perkasa sebelumnya sudah memaparkan mengajukan dengan delapan program prioritasnya sebagai pucuk pimpinan TNI lewat visi ‘TNI Adalah Kita’. Dia menyampaikan janjinya untuk Tanah Papua saat menjalani fit and proper test itu di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
Andika mengatakan, tidak akan menggunakan pendekatan peperangan dalam penanganan Papua. Dia juga menekankan stabilitas Papua menjadi sorotan utamanya.
Dia ingin menerapkan prinsipnya, yaitu memenangkan pertempuran tanpa peperangan. Andika mengangkat bagaimana pendekatan penyelesaian Papua dengan memanfaatkan operasi pembinaan teritorial. Pendekatan utama yang dilakukan TNI di bawah kepemimpinan Andika nantinya menggunakan senjata sosial komunikasi.
Andika akan menurunkan personel khusus dari Angkatan Darat (AD) untuk melakukan komunikasi persuasif terkait polemik yang terjadi di Papua.
Jenderal Andika Perkasa juga berjanji akan menindaklanjuti program 1.000 putra-putri asli Papua Barat menjadi prajurit Tamtama TNI AD. Sebelumnya, Andika telah menjalankan program 1.000 putra-putri asli Papua menjadi prajurit Bintara TNI AD.
Janji Andika itu disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, belum lama ini. Dominggus awalnya berterima kasih kepada Andika atas penerimaan Bintara Prajurit Karier TNI AD Program Otonomi Khusus Putra dan Putri asli Papua.
"Terima kasih kepada Bapak Kasad yang sudah membantu kami melalui Kodam XVIII Kasuari. Saya atas nama pemerintah provinsi dan juga para bupati wali kota dan juga masyarakat Papua Barat menyampaikan penghargaan dan terima kasih untuk bapak Kepala Staf Angkatan Darat yang sudah membantu kami. 1.000 Bintara Otsus ini baru terjadi sekali ini setelah bapak yang memimpin. Luar bisa," kata Dominggus, dikutip iNews.id dari tayangan video YouTube TNI AD, Rabu (17/11/2021).
Andika lalu bertanya kesan warga Papua Barat terkait program Bintara Otsus kepada Gubernur Papua Barat.
"Kalau boleh saya tanya ya pak, apa kesan orang Papua Barat tentang 1.000 Bintara Otsus ini. Apa kesan-kesan mereka yang pernah didengar langsung oleh pak gubernur," tanya Andika.
Dominggus menjawab, program tersebut sangat berkesan dan mendapat banyak komentar positif di Papua Barat. Sebab, program itu sudah mengurangi angka pengangguran dan diharapkan pula mengurangi angka kemiskinan.
"Oh kesannya luar bisa, banyak mereka komentar itu pak. Artinya menurunkan angka pengangguran di Papua Barat yang cukup tinggi. Dengan adanya 1.000 Bintara Otsus ini kan sudah mengurangi angka pengangguran, angka kemiskinan akan berkurang. Luar biasa," kata Dominggus.
Dengan manfaat yang sudah dirasakan itu, Dominggus menyampaikan permohonan agar Andika Perkasa bisa memberikan kuota dengan jumlah yang sama dalam rekrutmen program Otsus untuk prajurit TNI AD di tingkat Tamtama, khusus di Papua Barat.
"Jadi mereka memang minta tambahan. Saya Sampaikan ke bapak Kasad kalau bisa, kasih kita Tamtama lagi. Tahun kemarin kan Bintara, kalau tahun ini bisa Tamtama," kata Dominggus.
"Trus berapa jumlahnya," tanya Andika.
"Bapak kasih kita 1.000, kita siap," jawab Dominggus. Andi Perkasa langsung merespons permohonan Dominggus. Dia berjanji segera mengirim surat permohonan izin kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
"Tapi ya sama sesuai dengan prosedur, saya juga harus meminta izin kepada Menteri Pertahanan. Sama kayak waktu itu ya. Jadi saya akan tulis surat ke Menteri Pertahanan. Nanti kalau diperlukan Menteri Pertahanan ketemu langsung, nanti pak Gubernur juga datang," kata Andika.
Andika mengatakan, lewat program 1.000 putra-putri Papua Barat menjadi TNI AD, dia ingin Papua maju. Dia juga menyampaikan cintanya pada Papua.
"Saya ingin lihat Papua Barat maju. Itu kecintaan saya lho," kata Andika.
Editor : Stefanus Dile Payong