get app
inews
Aa Read Next : Bus Tujuan Kupang - Kefamenanu Terbalik, 18 Penumpang Luka-Luka

Kisah Tukang Tambal Ban di Kupang, Berjuang Menghidupi Keluarga di Tengah Pandemi  

Jum'at, 12 November 2021 | 15:41 WIB
header img
Foto bersama Keluarga.

KUPANG, iNews.id - Persoalan ekomoni yang terus menghimpit di tengah pandemi mengakibatkan masyarakat pada umumnya mulai kesulitan untuk mendapatkan pasokan makanan. Hal ini juga berdampak pada kurangnya asupan gizi pada anak-anak yang mengakibatkan angka stunting di wilayah NTT tergolong sangat tinggi.  


Hal ini sama seperti yang dirasakan Jefry Bria, warga Penfui Kota Kupang, Nusa Tengara Timur (NTT) yang bekerja sebagai tukang tambal ban untuk menghidupi empat orang anaknya. Minimnya pekerjaan yang dia dapatkan mengakibatkannya hanya bertahan dengan pekerjaan jasa tambal ban untuk menghidupi keluarganya.

"Menghidupi keluarga dengan serba kekurangan terpaksa anak-anaknya juga ikut bekerja membantu orang tua mencari uang secara mandiri. Meski mereka masih tergolong anak-anak mereka mencari uang dengan berjualan jagung keliling kota," ujar Jefry, Kamis (11/11/2021).


Jefry menjelaskan, anak-anak semua bersekolah untuk itu dirinya sangat kesulitan untuk menghidupi mereka. untuk itu terkadang kebutuhan gizi tidak lagi menjadi proritas dan anak anak sering sakit dan susah makan.


Kondisi ini ikut menyumbang angka stunting bagi NTT akibat kesulitan ekonomi dengan kerjaan yang berpenghasilan tergolong sangat minim.


Arfan salah satu anaknya mengaku dirinya terpaksa harus berjualan keliling. Selain itu dia juga membantu ayahnya di bengkel. Hal ini dia lakukan guna memenuhi kebutuhan sekolahnya dan sisanya akan di tabung untuk membeli seragam sekolah.

"Untuk membantu orang tua saya harus jualan jagung keliling, tidak hanya jualan jagung saya juga sering membantu bapa di bengkel, uang nya saya pergunakan untuk bayar sekolah, sisanya saya tabung untuk membeli seragam sekolah," kata Arfan.


Meski dengan segala keterbatasan, Arfan terus berjuang untuk sekolah demi meraih cita -citanya menjadi seorang guru.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut