Saat berjaga di depan Kantor Kejari Palopo, almarhum Abdul Azis bersama salah satu anggota Satpam Kejari Palopo tertimpa pintu pagar besi yang roboh saat terjadi kericuhan dalam aksi demonstrasi tersebut.
Warga dan keluarga almahum Abdul Azis tidak bisa menerima kematian korban, lalu berupaya menyerang serta menerobos gerbang masuk Kampus Unanda Palopo.
Serangan serupa juga terjadi di bagian bangunan kampus lainnya, hingga kaca jendelanya pecah terkena lemparan batu. Kapolres Palopo, AKBP Muh. Yusuf Usman mengatakan, masih terus melakukan penjagaan di sejumlah titik rawan di sekitar Kampus Unanda Palopo.
"Untuk kasusnya sendiri masih dalam proses penyelidikan, dengan mencari barang bukti, serta meminta keterangan para saksi," tegasnya.
Rencananya, polisi juga akan memeriksa CCTV yang ada di sekitar lokasi demonstrasi, untuk mencari bukti dan melihat teknis kejadi robohnya pintu pagar besi tersebut. Sebanyak sembilan mahasiswa juga sudah dimintai keterangan, terkait peristiwa robohnya pagar besi Kejari Palopo.
Dia berharap, seluruh keluarga dan kerabat korban bisa meredam emosi serta menyerahkan kasus tersebut ke polisi, untuk ditangani secara profesional oleh penyidik kepolisian. "Kami terus lakukan komunikasi dengan keluarga korban dan kampus," ungkapnya. Demonstrasi yang digelar oleh para mahasiswa pada Kamis (21/7/2022) tersebut, menuntut pencopotan Kajari Palopo, karena dinilai lemah dalam menangani dugaan korupsi SPPD fiktif 25 anggota DPRD Kota Palopo.
Editor : Stefanus Dile Payong