get app
inews
Aa Read Next : Inilah Makna Tangisan Luhut untuk KSAD Maruli Simanjuntak

Jenderal Dudung Pimpin Timsus Ataka dan Casador, Pencari GPK di Timor Timur, Ini Ceritanya:

Selasa, 21 Juni 2022 | 09:33 WIB
header img
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsBelu.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang (dulu AKABRI) tahun 1988. 

Sewaktu baru lulus pendidikan dan menyandang pangkat Letnan Dua atau Letda, dia langsung ditugaskan ke Dili, Timor Timur. Kala itu usianya baru menginjak 24 tahun dan masuk dalam Batalyon Infanteri (Yonif) 744-SYB yang berada di bawah kendali Kodam IX/Udayana.

Personel dari Batalyon yang kini namanya berubah menjadi Batalyon Infanteri Raider Khusus itu terdiri atas pasukan elite pertempuran Infanteri. Sedikitnya ada tujuh peleton dalam batalyon ini.  Jenderal Dudung ketika itu mendapat kepercayaan sebagai Komandan Peleton (Danton) 3/B yang bermarkas kompi di Desa Becora, Dili, Timor-Timur. Ada dua tim khusus yang dipimpinnya saat bertugas di wilayah yang kini telah bernama Timor Leste, yakni Ataka dan Casador. 

"Di sinilah saya membawa tim khusus yang namanya Ataka dan Casador. Tim ini terdiri atas prajurit-prajurit pilihan yang berpengalaman untuk mencari anggota Gerakan Pengacau Keamanan (GPK)," ujar Dudung mengisahkan cerita dikutip dari buku Loper Koran Jadi Jenderal, Selasa (21/6/2022).  Prajurit pertama ini haruslah terlebih dulu melakukan masa orientasi sekira lebih 2 bulan. Mulai dari pengenalan lokasi, kegiatan fisik hingga mental. 

Setelah semuanya rampung, Dudung dan para prajuritnya berangkat naik ke atas sebuah gunung. Di sana, mereka semua akan menjalankan tugas di medan operasi selama 3 bulan lamanya. 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut